BATAM – Ratusan pengemudi taksi konvensional mendatangi kantor Wali Kota Batam, Kamis (8/6). Mereka meminta supaya taksi online dihapuskan.
“Taxi online betul-betul mematikan kami, padahal pak Wali tahu betul kemi merintis taksi di Batam ini sejak tahun 1989, kami mohon Bapak segera menyikapi ini,” kata Afrizon salah seorang perwakilan Forum Komunikasi Pengemudi Taksi Pelabuhan Barelang.
Afrizon menilai tarif yang diberlakukan taksi yang menggunakan aplikasi itu sudah mempermainkan harga yang sangat tidak masuk akal.
“Ongkos yang kami berlakukan biasanya 30 ribu rupiah hingga 40 ribu rupiah dari Batam Center ke Bandara dan mereka (taksi online, red) membuat tarif 11 ribu rupiah, ini sudah jelas-jelas sangat tidak masuk akal,” ujarnya.
Afrizon meminta supaya Wali Kota Batam segera mengambil tindakan dan mencari solusi untuk taksi konvensional.
“Kami memohon kepada Wali Kota untuk menyikapi ini segera, kalau ini memang teknis atau politik untuk mematikan kami, kami mohon ditanggapi, hanya ini harapan kami satu-satunya untuk menyambung hidup di Batam ini,” ujar dia.
Dia mengingatkan Wali Kota dengan janji-janji waktu kampanye pemilihan Wali Kota.
“Kami harap Pak tidak lupa sejarah, dan kami akan sangat kecewa jika bapak tidak segera menyikapi ini,” tegasnya.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan izin operasional taksi online belum ada di Batam, maka untuk kedepannya pihak pemko Batam akan segera mengambil langkah dan mendudukan permasalahan yang ada.
“Kita akan dudukkan ini segera antara taksi online dan taksi konvensional serta penegak hukum untuk mencari solusinya seperti apa. Saya tidak ada kontrak politik dengan siapapun, itu nanti akan membahayakan saya,” jelas Rudi.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
