12 ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Taiwan Masih Belum Ditemukan

Dua belas hari sudah kapal kargo Shinsung bersama 12 awak asal Indonesia tenggelam di perairan sebelah barat Taiwan. Pencarian besar-besaran sudah dilakukan, tetapi belum ada titik terang.

JAKARTA – Pihak berwenang di Taiwan sudah melakukan pencarian besar-besaran untuk menemukan 12 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal Shinsung yang tenggelam di perairan Taiwan pada 31 Oktober lalu setelah kapal mengalami kerusakan mesin karena cuaca buruk. Namun, mereka belum ditemukan hingga kini.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha kepada VOA, Sabtu (12/11), menjelaskan pemerintah Taiwan masih melakukan pencarian besar-besaran, tetapi belum membuahkan hasil.

“Dari informasi yang kita terima, sudah ada 17 kali pengerahan kapal besar, 20 kali pengerahan kapal kecil, melibatkan 680 kru. Kemudian ada tujuh unit drone yang digunakan, 19 kali pengerahan helikopter, dan ada satu unit pesawat terbang. Di pesisir ada 271 kendaraan, kemudian ada 503 kru yang dikerahkan,” kata Judha.

Judha menegaskan proses pencarian sudah dilakukan secara ekstensif dengan radius 3.100 kilometer persegi dari titik lokasi tenggelamnya kapal berbendera Panama tersebut. Sesuai standar operasional prosedur di Taiwan, ada 72 jam pencarian besar-besaran sejak kapal Shinsung tenggelam dan operasi ini sudah selesai pada 3 November lalu.

Menurut Judha, pemerintah Indonesia meminta agar pencarian terhadap 12 ABK warga Indonesia tetap dilakukan. Taiwan setuju dan menambah pencarian besar-besaran sampai 4 November. Setelah itu, pencarian dilanjutkan lewat patroli rutin yang berlangsung saban hari.

Sejak peristiwa kapal tenggelam, lanjutnya, Kementerian Luar Negeri sudah menghubungi pihak keluarga ABK yang hilang. Dia mengatakan semua kerabat dari 12 ABK yang masih hilang, telah diundang ke kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Jumat (11/11) untuk diberitahu perkembangan terakhir dari proses pencarian itu.

Pihak kementerian juga menyampaikan dengan sangat menyesal bahwa tipis kemungkinan ke-12 ABK itu ditemukan dalam kondisi selamat.

“Kami juga sudah memanggil mining agency-nya, PT DS, ke Kemlu (Kementerian Luar Negeri) bersama dengan Kemenaker (Kementerian Tenaga Kerja, Kemenhub (Kementerian Perhubungan), dan BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) untuk meminta agar seluruh hak-hak ketenagakerjaan dari ABK kita dapat dipenuhi,” ujar Judha.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

4 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

9 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

12 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

13 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

13 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

13 jam ago

This website uses cookies.