Alicia Viriya Novinta Dhini Soetopo, seorang seniman dan wirausahawan dari Bali, menorehkan jejak yang menginspirasi dalam dunia seni dan lingkungan. Sebagai pendiri Saddhā Seni Studio, Alicia menggabungkan dunia seni dengan kesadaran sosial dan konservasi alam. Studio tersebut tidak hanya menjadi rumah produksi yang menghasilkan karya-karya film, tetapi juga pusat pendidikan berbasis seni pertunjukan yang menyatu dengan pergerakan sosial dan pelestarian lingkungan.
“Saya merasa bahwa sebagai seniman, kita tidak bisa hidup tanpa alam dan tanpa penghidupan,” ungkap Alicia dalam wawancara bersama LindungiHutan (26/6). “Saddhā Seni Studio Bali memiliki slogan; preserving art, culture, and environment, karena ketiganya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan,” sambung Alicia.
Kesadaran Alicia terhadap pentingnya pelestarian alam semakin mendalam dalam beberapa dekade terakhir. Ia mulai mencari cara untuk berkontribusi kepada lingkungan kemudian menemukan LindungiHutan, sebuah platform yang memungkinkan individu untuk berdonasi dan berpartisipasi dalam kampanye penanaman pohon.
“Awalnya, saya coba donasi kecil-kecilan, dan ternyata di-update. Akhirnya, saya memutuskan untuk bikin campaign dan berhasil,” ucap Alicia.
Tahun 2022, Alicia membuat campaign pertama bersama LindungiHutan bertajuk “Balas Budi Ibu Bumi” menanam 640 mangrove di Pantai Mangunharjo, Kota Semarang. Tahun berikutnya, dirinya kembali membuat kampanye penghijauan dengan memilih lokasi Teluk Benoa, Bali. Ia mengajak murid-muridnya untuk ikut serta dalam penanaman 327 bibit mangrove.
“Saya ingin generasi muda, terutama Gen Z dan Alpha, lebih aware terhadap isu lingkungan. Penanaman ini bukan hanya sekadar aksi, tetapi juga bentuk pendidikan dan kesadaran bagi lingkungan hidup dan masa depan mereka,” tambahnya.
Sudah 3 tahun Alicia rutin mengadakan kampanye penanaman pohon dengan mengumpulkan hampir 1.000 pohon mangrove. Meski awalnya ia melakukannya untuk diri sendiri, Alicia kini melihat kampanye ini sebagai bagian integral dari misi Saddhā Seni Studio.
“Saya pikir, apa yang bisa dilakukan dari diri sendiri ya itu aja dulu, but the effort itu yang akan menjadi bukti awareness terhadap bumi yang kita tinggali ini,” jelas Alicia.
Alicia juga mengungkapkan kesannya terhadap LindungiHutan, yang menurutnya menjadi platform yang profesional dan berdedikasi dalam menjalankan misinya.
“Saya terkesan bahwa di Indonesia ternyata ada platform yang bisa mewadahi orang-orang peduli lingkungan yang dilaksanakan dengan profesional. Setiap tahun saya pantau LindungiHutan,” katanya dengan antusias.
Melalui aksinya, Alicia Viriya Novinta Dhini Soetopo membuktikan bahwa inspirasi dari alam dapat diubah menjadi tindakan nyata yang berdampak positif bagi bumi kita.
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 848 ribu pohon telah ditanam bersama 547 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 50 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti The Green CSR, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
BATAM - Badan Pengusahaan Batam memastikan kegiatan naik turun penumpang Kapal Pelni akan mulai berpindah…
BATAM - BP Batam akan memeriksa detail Jembatan 2 Barelang dalam rangka mendukung kelancaran pengembangan Pulau…
Water heater atau pemanas air adalah alat penting yang banyak digunakan di rumah, terutama di kamar…
BATAM - Persekutuan Doa Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menyalurkan bantuan melalui kegiatan Bakti Sosial…
Agenda ini dirancang untuk membantu para perempuan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memanfaatkan…
Jakarta, 23 November 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia, Primecare Clinic bekerja sama…
This website uses cookies.