Penumpang Boat Pancung Sekupang Tak Pakai Life Jacket
BATAM – Ratusan penumpang yang menyeberang dari pelabuhan boat pancung Sekupang ke beberapa wilayah Hinterland di Batam tidak satupun menggunakan life jacket, termasuk si penambang boat.
Pantauan lapangan Sabtu(3/9/2016) siang, para penumpang yang di dominasi oleh perempuan tampak menunggu boat pancung untuk menyeberang ke Belakang Padang, Tumbar, Cate, Kasu maupun Pejun.
Dari puluhan boat pancung yang sudah berangkat, tidak ada seorangpun yang terlihat mengenakan life jacket di badannya.
Petugas Dinas Perhubungan terlihat mondar-mandir di sepanjang jalan menuju pelantar. Petugas tersebut sama sekali tidak memberikan pengarahan kepada penambang boat ataupun penumpang untuk menggunakan life jacket.
Sugeng (40) salah satu penumpang, mengaku kejadian tenggelamnya boat pancung beberapa waktu lalu sempat membuat ciut nyalinya untuk menyeberang. Selain belum pernah melakukan perjalanan laut, dia juga tidak bisa berenang.
“Kalau tidak ada undangan hajatan kawan baik saya ke Belakang Padang, saya tidak bakal mau mas,” ujarnya kepada Swarakepri.com di pelantar boat pancung Sekupang.
Dia mengatakan, seharusnya kejadian boat pancung yang tengelam di perairan Tanjung Pinang menuju Pulau Penyengat beberapa waktu lalu, bisa memberikan pelajaran kepada semua pihak.
“Jangan sampai kejadian itu terulang kembali, harusnya benar-benar menjadi perhatian khusus,” ujar pria asal Purbalingga tersebut.
Menurutnya, faktor keselamatan bukan hanya menjadi beban dan tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung semua pihak terkait.
“Sudah penumpangnya masih kurang faham, petugas pelabuhan dan penambang juga membiarkan, klop lah sudah mas,” ujarnya pasrah.
Meski demikian, dia berharap, Pemko Batam dan instansi terkait memberikan perhatian khusus, dan segera menindak tegas terhadap pelanggaran atau keteledoran di lapangan.
“Pengawasannya masih minim, dan terkesan sengaja dibiarkan,” bebernya.
Sementara itu, salah satu petugas tiket pelabuhan pancung Sekupang berdalih ketersediaan jumlah life jacket yang terbatas menjadi penyebabnya.
“Bantuan life jacket dari Pemko kemarin masih sangat kurang mas, sementara penambang kapal pancung jumlahnya puluhan,” ujar pria yang mengenakan kemeja lengan pendek dengan kombinasi warna biru-kuning dan bertuliskan Jasa Raharja tersebut.
Dia menganjurkan warga yang takut menyeberang tanpa menggunakan life jacket diminta agar mengurungkan niatnya menggunakan boat pancung.
“Intinya kalau takut jangan berangkatlah, daripada nanti membuat penumpang lainnya merasa cemas juga,”ujarnya enteng.
Menurutnya peristiwa boat pancung terbalik kemarin murni karena faktor cuaca.
“Di Penyengat kemarin itu di sebabkan angin kencang, sehingga ombak tinggi, disini airnya tenang,” ujarnya sambil menunjuk ke arah laut.
(RED/DRO/CR 06)
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh insan BRIlian. JackOne Band, grup musik yang beranggotakan pekerja dari…
BATAM - Touzen alias Ajun dituntut 18 Tahun penjara dan denda Rp3 Miliar pada kasus…
Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…
JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…
Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…
Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…
This website uses cookies.