Categories: BISNIS

Batam Semakin Disukai Pengembang, Ternyata Ini Penyebabnya

JAKARTA – Bisnis properti di Batam yang diprediksi makin cerah ke depannya membuat para pengembang untuk bersaing membangun proyek di daerah tersebut.

Sebenarnya apa faktor dan daya tarik yang membuat para pengembang mau berbisnis properti di Batam?

Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni mengatakan bahwa ada banyak faktor yang membuat bisnis properti di Batam makin berkembang dan menjadi salah satu daerah yang cukup diminati para pengembang properti.

Angra mengungkapkan sebelumnya Batam hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi saat ini kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau itu telah berkembang menjadi kota wisata.

Menurutnya, pengembangan ke sektor pariwisata itu tidak terlepas dari dorongan pemerintah daerah setempat yang serius menjadikan Batam sebagai salah satu destinasi wisata.

“Jika sektor industri lebih mendatangkan crowd karena lapangan kerja, sedangkan pariwisata mendatangkan turis yang mau mengeluarkan uangnya di Batam. Keduanya, tentu akan mendorong perkembangan properti di Batam,” ujarnya saat dilansir dari Bisnis.com, Jumat (13/12/2019).

Angra mengungkapkan bahwa properti di Batam juga lebih banyak diirik investor asing ketimbang lokal karena lokasinya yang berdekatan dengan Singapura.

“Profil permintaan properti di Batam sebagian besar berasal dari luar yaitu sekitar 50 persen dari Singapura. Jadi, wajar saja kalau Batam begitu berkembang saat ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sektor industri dan pariwisata di Batam yang makin berkembang tidak hanya mendorong para pengembang untuk membangun hunian.

Para pengembang juga mulai agresif untuk menambah portofolio proyek-proyek property mereka seperti membangun kawasan industri baru, apartemen, hotel, dan mal.

Meski makin banyak pengembang yang memiliki proyek di Batam, Angra menyatakan bahwa sejauh ini persaingan di antara para pelaku bisnis itu masih terbilang sehat. Pasalnya, para pengembang biasanya memiliki segmentasi pasar yang berbeda-beda.

Terkait dengan pergerakan harga properti, menurut Angra, sejauh ini belum ada kenaikan harga yang signifikan. Hal itu disebabkan kondisi pasar yang masih belum pulih dan kondisi ekonomi global yang belum stabil.

Sumber: Bisnis.com

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

40 menit ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

2 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

7 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

8 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

13 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

14 jam ago

This website uses cookies.