Categories: BISNIS

Bitcoin Anjlok Lagi, Prediksi Pakar: Bisa Jatuh ke $70K?

Harga Bitcoin kembali mengalami tekanan besar, turun ke bawah $91.000 pada 25 Februari 2025. Penurunan ini menandai titik terendah dalam tiga bulan terakhir dan semakin memperkuat kekhawatiran investor akan masa depan aset kripto ini. Tidak hanya Bitcoin, pasar kripto secara keseluruhan mengalami penurunan signifikan, dengan kapitalisasi pasar yang menyusut sekitar 8%. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: apa yang menyebabkan Bitcoin jatuh begitu dalam?

Dampak Ketidakpastian Ekonomi Terhadap Pasar Kripto

Penurunan harga Bitcoin bukanlah kejadian yang berdiri sendiri. Ada berbagai faktor ekonomi global yang jadi penyebab harga Bitcoin turun hari ini. 

Salah satunya adalah kebijakan tarif Donald Trump. Tarif impor baru terhadap Kanada, Meksiko, dan China meningkatkan ketidakpastian di pasar global. Ketika kondisi ekonomi tidak menentu, investor cenderung menarik diri dari aset berisiko seperti kripto dan mencari aset yang lebih stabil, seperti obligasi pemerintah atau emas.

Selain itu, pasar saham juga mengalami penurunan yang cukup dalam dalam beberapa hari terakhir. Indeks S&P 500 turun 2,3%, sementara Nasdaq Composite jatuh hingga 4%. Karena Bitcoin semakin berkorelasi dengan pasar keuangan tradisional, pelemahan di sektor saham turut menyeret harga Bitcoin ke bawah.

Peran Investor Institusional dalam Penurunan Harga

Investor institusional selama ini menjadi faktor utama yang mendorong harga Bitcoin naik melalui investasi dalam ETF Bitcoin.

Namun, dalam pekan terakhir, arus keluar dari ETF ini mencapai lebih dari $552 juta. Banyak investor besar memilih untuk mengurangi eksposur mereka terhadap Bitcoin, yang semakin memperburuk tekanan jual di pasar.

Markus Thielen, CEO 10x Research, mengingatkan bahwa dengan kurs BTC yang sudah menembus level psikologis $95.000, ada potensi pergerakan lebih lanjut dalam beberapa minggu ke depan.

Investor yang sebelumnya optimis terhadap aset ini kini lebih berhati-hati, mengingat dinamika pasar yang terus berubah.

Apakah Bitcoin Akan Jatuh Lebih Dalam?

Salah satu prediksi yang menarik perhatian datang dari Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX. Dalam pernyataannya di media sosial, Hayes menyebut bahwa Bitcoin bisa memasuki fase “goblin town,” istilah yang digunakan untuk menggambarkan potensi penurunan harga yang sangat tajam.

Menurut Hayes, beberapa hedge fund telah mengambil posisi berisiko dengan membeli saham BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) sambil melakukan short di pasar futures.

Jika harga Bitcoin terus melemah, hedge fund ini kemungkinan akan melepas kepemilikan mereka dalam jumlah besar untuk menutup kerugian, yang bisa semakin mempercepat penurunan harga hingga ke level $70.000.

Kurangnya Momentum Kenaikan Menjadi Tantangan Baru

Selama tiga bulan terakhir, Bitcoin bergerak dalam kisaran harga antara $91.000 hingga $102.000 tanpa ada pergerakan naik yang signifikan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar mengalami fase konsolidasi yang berkepanjangan, di mana tidak ada cukup dorongan untuk mendorong harga naik.

Menurut laporan dari Bitfinex, Bitcoin saat ini berada di titik kritis setelah hampir 90 hari bergerak dalam rentang harga yang sama. Jika momentum kenaikan tidak segera muncul, Bitcoin bisa terus melemah karena kurangnya minat beli dari investor.

Ditambah lagi dengan tekanan eksternal seperti kebijakan ekonomi dan penurunan sentimen pasar, Bitcoin semakin rentan terhadap aksi jual besar-besaran.

Kesimpulan

Penurunan harga Bitcoin kali ini bukan hanya disebabkan oleh satu faktor, melainkan kombinasi dari berbagai elemen yang saling berkaitan. Investor perlu lebih waspada terhadap pergerakan pasar dalam beberapa minggu ke depan. Jika tekanan jual terus berlanjut, Bitcoin bisa saja turun lebih dalam sebelum menemukan titik keseimbangan baru.

Kendati begitu, kondisi ini bisa menjadi peluang bagi investor jangka panjang. Jika ingin membeli Bitcoin dengan aman dan mudah, Bittime adalah pilihan terbaik. Manfaatkan harga rendah ini untuk berinvestasi dan pantau pasar agar tetap bijak dalam mengambil keputusan.

Disclaimer

Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Bittime adalah platform perdagangan aset kripto terdaftar di Bappebti yang menyediakan informasi berdasarkan riset internal, bersifat umum dan edukatif. Informasi ini bukan merupakan nasihat keuangan, investasi, hukum, atau perpajakan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Pengguna wajib melakukan analisis mandiri dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku.

About Bittime

Bittime melalui PT Utama Aset Digital Indonesia adalah platform investasi aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi & Digital (Komdigi). Bittime juga merupakan anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO).

Selaku platform investasi aset kripto, Bittime memiliki visi untuk menjadi platform perdagangan dan investasi aset kripto pilihan utama masyarakat dengan fitur yang beragam serta memenuhi kebutuhan penggunanya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

2 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

7 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

10 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

11 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

11 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

11 jam ago

This website uses cookies.