BATAM – Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya masih menjadi momok yang susah diterapkan di Indonesia. Padahal, masing-masing individu seharusnya punya kesadaran tinggi mengenai masalah lingkungan ini.
Banyak sekali bahaya yang mengintai karena perilaku buang sampah sembarangan. Mulai dari berdampak buruk pada kesehatan, tercemarnya tanah, air dan udara.
Selain itu, kebiasaan buang sampah sembarangan di parit-parit atau sungai juga dapat mengakibatkan bencana banjir. Sebut saja seperti yang terjadi di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi) saat ini.
Andri Iskandar, salah satu aktivis lingkungan Kota Batam, mengatakan masyarakat hendaknya harus sudah sadar, bahwa kebiasaan mengabaikan dan merusak lingkungan dapat berdampak besar terhadap datangnya bencana.
“Ya, jangan sampai masalah banjir terjadi juga di Batam. Saya rasa mulai antisipasilah. Apalagi Batam sekarang sudah mulai banjir dimana-mana kalau musim hujan,” ujar Andri kepada Swarakepri, Senin (06/01/2020).
Andri menyebutkan, bencana banjir sebenarnya menandakan bahwa lingkungan telah rusak. Selain itu kebiasaan masyarakat yang terus membuang sampah sembarangan berperan besar dalam terjadinya bencana ini.
Dia pun mencontohkan seperti banjir yang terjadi di ruas Jalan Yos Sudarso sebelum Simpang Jam, Lubukbaja pada Desember 2019 lalu. Dimana seperti diketahui, banjir terjadi disebabkan oleh parit di sisi kiri jalan yang tersumbat sampah dan tak bisa menampung debit air hujan yang cukup banyak.
“Daerah itu kan salah satu pusat kota loh. Sekarang kalau hujan, air tergenang sudah setinggi lutut orang dewasa. Masalahnya apa? Karena kebiasaan buang sampah sembarangan itu tadi. Drainase tersumbat, banjir lah,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap masyarakat Batam mulai waspada dan peduli terhadap lingkungan. Sebab faktanya saat ini kala musim penghujan tiba, banjir sudah seringkali terjadi di beberapa wilayah di Batam.
Selain kesadaran dari masyarakat, dia juga berharap Pemerintah Kota Batam dapat berperan aktif mengantisipasi persoalan bencana kedepannya. Langkah kecil, menurutnya dapat dilakukan dengan melakukan normalisasi di drainase-drainase daerah yang rawan banjir.
“Lebih baik antisipasi dari sekarang, mumpung sempat. Ya, harapannya jangan sampai karena sampah, Batam jadi kota wisata banjir seperti Jakarta,” harapnya.
(Elang)
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.