Capai 55 Persen, BWS Sumatera IV Terus Gesa Pembangunan Bendungan Sei Gong

BATAM – Terhitung hingga 26 Oktober 2017, progres pembangunan bendungan Sei Gong yang masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional Presiden Jokowi di Prov. Kepri telah mencapai 55 persen.

Capaian tersebut diungkap langsung oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, Ismail Widadi saat ditemui SWARAKEPRI, pada Kamis (26/10/2017).

“Hingga saat ini, pembangunan bendungan Sei Gong sudah mencapai 55 persen, kita sedang berusaha mengejar agar Juni-Juli 2018 sudah bisa selesai,” jelasnya.

Target tersebut sesuai dengan harapan Presiden Jokowi pada saat mendatangi langsung ke lokasi pembangunan bendungan Sei Gong di Desa Sijantung, Kecamatan Galang, Kota Batam pada 23 Maret 2017. Pada saat itu Presiden mendorong agar pembangunan bisa diselesaikan pada pertengahan tahun 2018, lebih cepat daripada target awal pada Desember 2018.

Balai Wilayah Sungai Sumatera IV yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Provinsi Kepri terus menggesa agar pembangunan bendungan Sei Gong segera diselesaikan, diantaranya dengan menambah jam kerja pelaksanaan konstruksi.

“Di lapangan dilakukan dengan benar juga karena petugas kerjanya sampai malam, beberapa kali saya datangi sidak siang dan malam,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengharapkan agar proses pembebasan lahan bisa selesai lebih cepat agar pembangunan bendungan segera rampung.

“Kami berkoordinasi dengan BP Batam agar proses konstruksi bendungan tidak terkendala oleh pembebasan lahan. BP Batam juga menjamin akan segera menyelesaikan permasalahan lahan secara keseluruhan,” katanya.

Ia memprediksi jika bendungan selesai pada akhir 2018, maka selama 2 tahun mendatang bendungan Sei Gong bisa difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Batam karena air yang tertampung diperkirakan sudah menjadi tawar.

“Karena bendungan Sei Gong adalah jenis estuari dam yang berada di muara, ini berkaitan dengan mengubah air payau menjadi air tawar dan untuk menjadikan air benar-benar tawar secara alami membutuhkan proses pembilasan, normalnya membutuhkan dua kali bilas atau dua kali musim hujan untuk memastikan air itu tawar,” jelasnya.

Ia juga memberikan catatan bendungan Sei Gong bisa difungsikan langsung untuk memenuhi kebutuhan air minum jika instalasi air minum juga ikut dibangun bersamaan dengan pembangunan bendungan Sei Gong saat ini.

 

Penulis  : Roni Rumahorbo

Editor    : Siska

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Nuriswan Tuding Mustaqim CS Dalang Penyebab Gugatan PTPN IV Terhadap KOPPSA-M

BATAM - Ketua Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPPSA-M), Nuriswan menuding Mustaqim CS selaku pengurus…

1 jam ago

Gelar RAT di Pekanbaru, KOPPSA-M Hasilkan 7 Poin Keputusan

RIAU - Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPSA-M) menggelar Rapat Anggota Tahunan(RAT) di Hotel Aryaduta…

2 jam ago

Implementasi Intraday Short Selling di BEI, Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek dengan kondisi Efek tersebut tidak dimiliki oleh…

1 hari ago

Patuhi Instruksi Megawati, Bupati Pelalawan Tak Ikut Retret di Magelang

RIAU - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dan wakil…

1 hari ago

Tanamkan Rasa Cinta Kasih kepada Siswa, Yayasan Kurnia Salam Beri Bantuan ke Panti Asuhan

RIAU - Taman Kanak-kanak dan PAUD Kurnia Salam Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar,…

1 hari ago

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan…

1 hari ago

This website uses cookies.