BATAM – Jelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 25-26 Juni 2017 perlu menjadi perhatian serius Pemko Batam. Pasalnya, selama 3 tahun terakhir, inflasi Batam pada hari raya keagamaan cenderung naik lebih dari 1,5 persen (mtm).
Sementara, inflasi Batam sampai dengan Februari 2017 sebesar 0,09 persen (mtm) atau 4,33 persen (yoy). Komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah angkutan udara yang termasuk dalam kelompok administered price. Hal ini dipengaruhi karena adanya kenaikan tarif yang diberlakukan maskapai penerbangan pada saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
Namun, berbeda dengan bulan sebelumnya, Pemko Batam perlu mengantisipasi inflasi volatile foods jelang Hari Raya Idul Fitri mulai Bulan April 2017.
“Pada tahun 2017, perlu dilakukan antisipasi jelang Hari Raya Idul Fitri, dampak inflasi volatile foods perlu diantisipasi mulai April,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra saat memberikan penjelasan dalam rapat TPID Kota Batam, pada Rabu (29/3).
Menurutnya ada beberapa komoditas yang menyumbang inflasi secara rutin pada Bulan April, Mei dan Juni dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Pemko Batam perlu melakukan langkah antisipasi sejak dini agar inflasi tidak naik signifikan.
“Diperlukan antisipasi dini penyediaan stok dan kelancaran distribusi terutama komoditas yang berulang kali muncul sebagai penyumbang inflasi pada periode tersebut,” jelas Gusti lebih lanjut.
Dikatakan bahwa pada bulan April terdapat 5 komoditas teratas sebagai penyumbang inflasi, antara lain jenis rokok, angkutan udara, sewa rumah, gula pasir dan emas perhiasan.
Sementara, 5 komoditas terbesar sebagai penyumbang inflasi pada Bulan Mei adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng dan daging sapi.
Sedangkan, untuk inflasi pada Bulan Juni lebih banyak dipengaruhi oleh beras, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang merah.
Tim Pengendali Inflasi Daerah Batam menjalankan beberapa strategi, baik di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan perdagangan untuk mengurangi inflasi di Kota Batam. Pemberian bantuan dan pelatihan juga akan terus dilaksanakan untuk mewujudkan ketahanan pangan Kota Batam.
Hingga saat ini, Pemko Batam melalui Dinas Pertanian Batam tengah menggesa kajian pulau hinterland yang akan dimanfaatkan untuk sentra pertanian Batam.
Penulis : Siska
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
TBN Asia Conference 2024 yang berlangsung dari 12 hingga 14 September 2024 di Begonia Pavilion,…
Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…
Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
This website uses cookies.