Categories: DUNIA

China Fokus Kembangkan Babi Hingga Sebesar Beruang Kutub

Kelangkaan daging babi dan melambungnya harga membuat pemerintah China pusing. Alhasil, pemerintah pun tengah mengembangkan seekor babi yang sangat besar bahkan seberat beruang kutub, di wilayah China bagian selatan.

Pengembangan babi ini dilakukan di Pang Cong, Nanning, Provinsi Gaungxi. Sebagaimana ditulis Bloomberg, babi ini diprediksi akan memiliki berat 500 kg atu sekitar 1.102 pon.

Saat dipotong, petani bisa menjual babi ini dengan harga 10.000 yuan atau US$ 1.399. Keuntungan yang di dapat petani bisa tiga kali lipat lebih besar dari penghasilan rata-rata bulanan di wilayah itu.

Ide Pang ini juga diikuti peternak lain di China. Di kota Jilin, peternak juga mengembangkan babi 175 kg hingga 200 kg.

Saat ini, harga babi telah meningkat 46,2% hingga menjadi 33 yuan (Rp 66.000) per kg di beberapa wilayah. Harga ini merupakan rekor tertinggi dan lebih dari dua kali lipat harga setahun yang lalu.

Sebelumnya, Fitch Solutions mengatakan, permintaan China untuk ‘daging palsu’ alias tiruan, naik di tengah minimnya pasokan daging babi domestik dan mahalnya harga babi hingga 94%.

Daging palsu merupakan alternatif pengganti daging asli yang terbuat dari tahu dan gandum. Fitch percaya mahalnya harga babi di China akan membuat masyarakat beralih ke daging alternatif ini.

“Ketika persediaan berkurang, diperlukan impor daging yang lebih banyak untuk memenuhi permintaan konsumen,” tulis Fitch sebagaimana dilansir CNBC International.

“Namun China melakukan cara lain dengan memberi pilihan baru, yakni dengan membuat daging tiruan sebagai salah satu pilihan,”.

Di China babi memang menjadi makanan pokok. Namun, wabah demam babi Afrika telah menekan pasokan daging, yang menyebabkan pemusnahan 1,17 juta babi di China.

Padahal, China adalah salah satu konsumen daging babi tertinggi di dunia. Negara itu juga merupakan produsen daging babi terbesar di dunia pada 2018.

“Demam babi Afrika akan positif untuk industri daging alternatif China,” kata Simon Powell, seorang peneliti di Jefferies bank investasi AS.

Penyakit mematikan itu menyebabkan penurunan 20 juta ton di pasar daging babi China. Ini dipastikan bisa membuat konsumen beralih ke daging palsu sebagai alternatif.

Permintaan daging babi di China secara historis sangat tinggi. Pada 2018, negara tersebut menyumbang sekitar 46% dari total konsumsi daging babi dunia, menurut data OECD.

 

 

 

 

 

Artikel ini disadur dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20191007075503-4-104821/bukan-perang-dagang-fokus-china-buat-babi-sebesar-beruang/2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

KAI Logistik Raih Penghargaan “Excellence in Integrated Rail-Based Logistics Solutions” di Bisnis Indonesia Logistics Awards (BILA) 2025

PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali meraih…

30 detik ago

Adukan Soal Dugaan Pemalsuan SK, Kadin Batam Serahkan Bukti ke Polisi

BATAM - Pengurus Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Kota Batam menyerahkan berkas berisi bukti-bukti ke pihak…

49 menit ago

Langkah Kecil Anak Muda Menuju Finansial Aman di Masa Depan

Di tengah derasnya arus gaya hidup digital dan tren konsumtif, banyak anak muda kini mulai…

1 jam ago

KAI Divre III Palembang Salurkan CSR TW III, Fokus Pengembangan Prasarana Umum dan Pendidikan

Dalam rangka wujud nyata kepedulian sosial terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, PT Kereta Api…

1 jam ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025, BRI Region 6/Jakarta 1 melaksanakan upacara bendera yang…

1 jam ago

Kinerja Metland Solid, Metland Cikarang dan Metland Cibitung Menjadi Andalan

PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mencatat Marketing sales hingga September 2025 tercatat sebesar Rp1,345 triliun…

1 jam ago

This website uses cookies.