Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal James McConville (kanan) dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memeriksa pasukan kehormatan dalam pertemuan mereka di Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023. (Foto: AP/Dita Alangkara)
VOA – Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) James McConville bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Jumat (12/5) untuk mendorong ikatan keamanan yang lebih kuat di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di kawasan Indo-Pasifik.
McConville mengatakan dia dan Prabowo membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama, termasuk peningkatan latihan militer antarnegara.
“Kami memiliki banyak teman di wilayah ini, dan kami bekerja sama dengan erat. Kami semua memiliki kepentingan yang sama untuk kawasan ini: perdamaian, keamanan, stabilitas,” kata McConville.
“Itulah sebabnya kami bekerja sama untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka bagi semua orang.”
Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal James McConville, kiri, dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023. (Foto: AP/Dita Alangkara)
Prabowo mengatakan upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan “adalah perhatian kami bersama.” Namun ia menekankan posisi Indonesia yang bersikap netral karena ingin menjaga hubungan dengan semua negara, “terutama semua (negara dengan) kekuatan besar.”
McConville tiba di Jakarta pada Kamis (11/5) malam dari Filipina. Manila saat ini sedang bersengketa dengan China atas wilayah di Laut China Selatan. Kunjungan McConville ke Filipina sebagai tindak lanjut atas latihan perang bersama AS-Filipina pada bulan lalu yang membuat marah Beijing.
Para pemimpin Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Kamis (11/5) bertemu di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana masalah Laut China Selatan turut menjadi agenda utama. China mengklaim hampir semua laut itu, yang juga diklaim sebagian oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Laut China Selatan merupakan wilayah pelayaran yang penting dengan memiliki sumber daya ikan dan sumber daya mineral bawah laut yang melimpah. China dan ASEAN sebelumnya berhasil menuntaskan pembahasan kode etik untuk menghindari konflik di kawasan tersebut.
Sementara pengaruh dan kekuatan militer China di kawasan berkembang pesat, AS tetap menjadi kekuatan militer yang dominan. Washington memiliki aliansi keamanan dengan Filipina dan hubungan yang kuat dengan beberapa anggota ASEAN lainnya./VOA
Jakarta – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) mendapatkan penghargaan Indonesia Best Employee Engagement 2025…
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…
Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…
Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…
REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…
This website uses cookies.