Categories: BATAM

Curah Hujan Berkurang, Air Baku Batam Semakin Menyusut

BATAM-Ketersediaan air baku di sejumlah waduk di Kota Batam semakin menyusut, bahkan perusahaan pengelola air bersih PT Adhya Tirta Batam mencatat Dam Sei Harapan mendekati titik kritis.

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus di Batam, Sabtu (27/4/2019), mengatakan ketersediaan air di Dam Sei Harapan menyusut hingga mencapai ambang batas minus 2,5 meter dari permukaan spillway.

“Curah hujan Batam yang terus berkurang sejak awal tahun 2019 membuat seluruh dam yang menjadi andalan sumber air baku ATB menyusut tajam,” kata dia.

Dam Sei Harapan adalah waduk pertama di Batam, yang dibangun Otorita Batam pada 1978 dengan kapasitas volume air baku yang dapat ditampung mencapai 3.637.000 m3.

Dam Sei Harapan memiliki panjang 250m, tinggi 17m dan lebar 9m dengan luas daerah tangkapan air mencapai 993,02 hektare, luas permukaan 87,64 hektare, luas genangan 75 hektare serta kemampuan abstraksi air baku mencapai 210 lps.

Ia mengatakan sejak 2015, Dam Sei Harapan mulai mengalami sedimentasi.

Pendangkalan dan curah hujan yang kurang di area tersebut menyebabkan kekeringan di Dam Sei Harapan yang semakin mengkhawatirkan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ATB membuat kebijakan membatasi distribusi air bersih ke pelanggan, dengan menggilir pengaliran pada hari-hari tertentu.

Rationing merupakan program penggiliran suplai air kepada pelanggan dengan beberapa cara, salah satunya menurunkan kapasitas produksi agar ketersediaan air baku dapat bertahan lebih lama,” kata dia.

Saat rationing, produksi WTP Harapan akan berhenti beroperasi. Jadwal sudah dimulai Sabtu 20 April 2019 pukul 00.00 – 24.00 WIB dan Rabu 00.00 -24.00 WIB .

Rationing sudah dimulai Sabtu dengan menerapkan pola rationing1-3-1-2 dengan artian 1 hari Instalasi Pengolahan Air (IPA) tidak berproduksi (off) 3 hari mengalir, 1 hari off 2 hari mengalir. Jadi setiap minggunya berjalan setiap Sabtu dan Rabu,” kata dia.

Program rationing yang diberlakukan di Dam Sei Harapan berdampak pada 18 ribu lebih pelanggan, mulai dari kawasan sebagian Tiban, Sekupang, Tanjung Pinggir, Tanjung Riau, Patam, dan sekitarnya.

Saat rationing diberlakukan, suplai air kepada pelanggan pasti tidak akan sehandal saat normal, suplai air bersih yang dinikmati pelanggan otomatis akan berkurang.

“Tekanan air yang diterima juga kemungkinan besar tidak akan sebesar saat normal. ATB berupaya agar pelanggan tetap mendapatkan suplai air. Pelanggan juga perlu toleran dan hemat menggunakan air saat air mengalir agar pelanggan hilir tetap bisa mendapatkan air” kata dia.

Artikel ini telah terbit di https://kepri.antaranews.com/berita/56090/air-baku-batam-semakin-menyusut

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Bukan Hanya Tren, Customer Experience Kini Jadi Pilar Pertumbuhan Bisnis

Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…

2 jam ago

Touring Motor Aman dan Menyenangkan Bersama BRI Finance

Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…

3 jam ago

Perjanjian Kerjasama Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dengan Gamelab

Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…

4 jam ago

ASRI Hadirkan Program CUANTASTIC: Refer, Reward, Repeat

Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…

9 jam ago

Hisense Luncurkan AC Fresh Air: Hadirkan Udara Sehat dan Nyaman di Rumah

Hisense menghadirkan inovasi terbaru melalui AC Fresh Air. Produk ini dirancang untuk memberikan pengalaman kenyamanan…

9 jam ago

Bisnis Tanpa AI Akan Tertinggal. Dewaweb Hadirkan SCALECON Untuk Solusi Nyata Transformasi Bisnis di Era AI.

Jakarta, September 2025 – Teknologi AI sudah hadir dan mengubah cara bisnis berjalan di seluruh…

11 jam ago

This website uses cookies.