Categories: BISNIS

Dinamika dan Potensi brand Lokal dalam Mengimplementasi Prinsip ESG

Perkembangan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyak perusahaan dan investor yang memahami dan mengadopsi pendekatan berkelanjutan. Brand yang mengadopsi prinsip ESG semakin menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen.

Perkembangan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyak perusahaan dan investor yang memahami dan mengadopsi pendekatan berkelanjutan. Brand yang mengadopsi prinsip ESG semakin menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen.

Survei PricewaterhouseCoopers (PwC) pada 2023 mencatat bahwa 80% konsumen Indonesia bersedia membayar lebih untuk produk dari brand yang berkomitmen terhadap isu sosial dan lingkungan.

Meningkatnya tekanan regulasi dan ekspektasi konsumen, penerapan prinsip ESG bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis bagi brand lokal. Dengan berbekal data yang telah dirangkum oleh tim Hypefast, wawasan yang disuguhkan dalam #ThinkwithHypefast ini akan mengurai pentingnya penerapan ESG sebagai kunci daya saing dan pertumbuhan jangka panjang bagi bisnis lokal.

Kesadaran Konsumen pada Praktik ESG

Industri bisnis di Indonesia semakin menyadari pentingnya keberlanjutan (sustainability), sumber etis (ethical sourcing), dan praktik bisnis yang bertanggung jawab sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang. Pergeseran pasar global semakin mendukung bisnis yang menerapkan standar ESG, mendorong brand lokal untuk mulai mengintegrasikan prinsip ini dalam operasional brand.

Hal ini juga didukung berkat kesadaran konsumen terhadap pentingnya keberlanjutan yang semakin berkembang, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendorong brand untuk memilih produk.

Berdasarkan penelitian Snapcart 2024 berjudul Indonesian Consumers’ Interest Toward Sustainable Products, 38% konsumen memilih produk ramah lingkungan karena kepedulian terhadap lingkungan. Faktor lainnya adalah kualitas produk yang lebih tahan lama dan aman digunakan, yang pada akhirnya mendorong konsumen hingga bersedia membayar lebih mahal.

Lebih lanjut, survei oleh Indonesian Marketing Association (IMA) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 75% konsumen lebih cenderung mempercayai brand yang transparan mengenai praktik ESG brand. Hal ini mengindikasikan bahwa keterbukaan dan akuntabilitas dalam keberlanjutan tidak hanya membangun kepercayaan konsumen, tetapi juga mendorong loyalitas jangka panjang.

Tantangan dalam Implementasi ESG di Indonesia

Meskipun adopsi ESG terus meningkat, masih terdapat berbagai tantangan yang dihadapi bisnis lokal. Indonesia saat ini berada di peringkat ke-36 dari 47 pasar modal global dalam indeks ESG, menunjukkan masih adanya ruang untuk perbaikan. Salah satu kendala utama adalah kurangnya pemahaman di kalangan pelaku usaha. Studi dari Indonesia Business Council for Sustainable Development menemukan bahwa 40% perusahaan di Indonesia belum sepenuhnya memahami pentingnya penerapan ESG, sementara 60% emiten mengalami kesulitan dalam menetapkan indikator kinerja berbasis ESG.

Selain itu, implementasi ESG juga menghadapi hambatan dari segi akses pasar, pendanaan, dan citra perusahaan. Banyak bisnis lokal masih mencari cara terbaik untuk mengadaptasi standar keberlanjutan tanpa mengorbankan efisiensi operasional.

Masa Depan Brand Lokal yang Berkelanjutan

Meski begitu, brand lokal di Indonesia telah mengambil langkah nyata. Dengan meningkatnya permintaan konsumen dan perubahan pasar global yang semakin mendukung bisnis yang menerapkan keberlanjutan, banyak brand lokal mulai mengintegrasikan strategi ini dalam operasional brand.

Contohnya, yang dilakukan beberapa brand lokal di bawah naungan Hypefast. Sebagai salah satu brand kecantikan lokal terbesar di Indonesia, Luxcrime menunjukkan komitmen keberlanjutannya melalui kolaborasi bersama Seven Clean Seas, organisasi yang berfokus pada pembersihan lautan. Setiap pembelian Skin Tint membantu mengangkat 3 botol plastik dari lautan. Kemasan ramah lingkungan juga menjadi bagian dari upaya ini.

Di akhir 2024, tim Luxcrime turun langsung ke pesisir Bengkong, Batam, membantu membersihkan lebih dari 550 kg sampah plastik dan mengunjungi Materials Recovery Facility untuk melihat proses daur ulang sampah secara langsung. “Kami percaya bahwa kecantikan tidak hanya soal penampilan, tapi juga soal kontribusi terhadap lingkungan. Inisiatif ini adalah wujud komitmen Luxcrime untuk menjadi brand yang bertanggung jawab dan relevan dengan kebutuhan masa kini,” ujar Melisa Andriani, General Manager Luxcrime.

Di sisi lain, Nona Rara Batik menerapkan prinsip sosial pada operasional perusahaan. Berbeda dengan banyak produsen tekstil yang beralih ke metode produksi mekanis, Nona Rara Batik tetap mempertahankan proses pembuatan batik secara tradisional. Dengan melibatkan pengrajin lokal, brand ini tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan bagi komunitas perajin.

“Integrasi ESG bukan hanya tentang kepatuhan regulasi atau memenuhi ekspektasi global, tetapi juga tentang membangun loyalitas pelanggan dan menciptakan bisnis yang lebih berkelanjutan. Karenanya perlu adanya sinergi antara pemangku kebijakan dengan pelaku usaha untuk mendorong brand lokal dalam menerapkan prinsip ESG,” ujar Achmad Alkatiri, CEO Hypefast.

Dengan semakin berkembangnya kesadaran akan ESG di kalangan konsumen dan bisnis, adopsi keberlanjutan akan menjadi faktor kunci dalam kesuksesan brand lokal di masa depan. Hypefast terus berkomitmen untuk mendorong transformasi ini dan menjadikan keberlanjutan sebagai bagian dari DNA industri brand lokal di Indonesia.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

BRI Region 6/Jakarta 1 Dukung Program Pemerintah Melalui Partisipasi dalam ASN Expo 2025

Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…

48 menit ago

Mendorong UMKM Rental Motor Go Digital bersama YourBestie

Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…

2 jam ago

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…

3 jam ago

Program Desa Emas Dorong Pertumbuhan Ekononomi Desa Mandiri Melalui Kegiatan Golden Pitch – Demoday 2025

Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…

5 jam ago

Lintasarta Perkuat Peran Sentral sebagai Penggerak Konektivitas AI Indonesia

JAKARTA, Selasa 11 November 2025 – Sebagai AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group,…

5 jam ago

BRI Jatinegara Region 6 Jakarta 1 Gelar Tenant Gathering di Mall Basura City

BRI Branch Office Jatinegara menyelenggarakan kegiatan Tenant Gathering yang bertempat di Mall Basura City, Jakarta…

5 jam ago

This website uses cookies.