LINGGA – Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga bersama dengan TP PKK Kabupaten Lingga menggelar acara Fashion Show Tudung Manto, Sempena Hari Jadi Kabupaten Lingga ke -18 tahun di Taman Tanjung Buton, Daik Lingga, Sabtu (13/11/2021). Peserta merupakan perwakilan dari beberapa kecamatan di Kabupaten Lingga.
Tudung Manto merupakan warisan sejarah dari Melayu Daik Lingga yang hari ini secara haknya sudah diakui. Beberapa waktu lalu, Kabupaten Lingga menerima sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal Tudung Manto dari Kementerian Hukum dan HAM dalam bentuk Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Pengetahuan Tradisional.
Penghargaan tersebut diberikan terkait dengan Hak Cipta dalam rangka perlindungan Pengetahuan Tradisonal berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Atas dasar tersebut, Bupati Lingga yang turut hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut, mengatakan dirinya atas nama pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan ini. Geliat melestarikan, mensosialisasikan, mempromosikan bahkan membesarkan nama dari Tudung Manto dengan menggelar workshop yang telah dilakukan di Komplek Istana Damnah dan acara fashion show oleh Dinas Kebudayaan dan TP PKK Kabupaten Lingga.
“Memang sangat perlu kita dukung. Kita dorong agar betul-betul menjadi roh. Kebudayaan ini memang harus bekerja dengan ikhlas. Apalagi kita sebagai Bunda Tanah Melayu,” tegas dia.
Dia menegaskan bahwa selama masa pemerintahannya bersama Neko Wesha Pawelloy sebagai Wakil Bupati, kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan harus benar-benar terangkat. Sebagai Bunda Tanah Melayu, hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan harus menjadi rohnya Kabupaten Lingga.
“Kita ada satu budaya seperti Sandiwara Bangsawan yang mulai memudar. Hanya karena perbedaan pandangan politik. Padahal Sandiwara Bangsawan sudah dinobatkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) RI yang berasal dari Kabupaten Lingga,” papar Nizar.
Ia melanjutkan bahwa kebudayaan harus benar-benar berkerja dengan ikhlas dan menepis segala bentuk intervensi yang masuk dari pihak manapun. Sebab banyak budaya yang ada di Kabupaten Lingga yang keberadaannya harus diangkat, seperti Gurindam Lingga.
Pemerintah daerah juga ingin kegiatan terkait Gurindam 12 yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan beberapa waktu lalu, menghasilkan output yang baik.
“Kita ada Gurindam Lingga, dan itu harus diangkat pasca kegiatan Gurindam 12 yang dilakukan beberapa waktu lalu. Jadi harus ada output yang baik,” tegas Nizar.
Terakhir Nizar juga meminta, dari TP PKK Lingga yang saat ini tengah serius mendalami terkait Tudung Manto, dapat meningkatkan jumlah produksinya. Saat ini hanya tersisa 20 pengrajin dan untuk kedepannya harus mendapat penambahan jumlah pengrajin./Ruslan(r)
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.