BATAM– Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam akan menggelar operasi pasar pada sejumlah wilayah pada pekan depan, di antaranya pasar TPID, Sagulung dan Batuaji.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut atas adanya pangkalan gas yang kedapatan melanggar aturan dan isu kelangkaan gas elpiji 3 Kg yang beredar di masyarakat beberapa hari terakhir.
“Rabu kemarin kita sudah rapat dengan pihak Pertamina dan sepakat untuk menindaklanjuti terkait isu kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini. Kami akan menggelar operasi pasar Senin mendatang,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian dan ESDM Disperindag Kota Batam, Januar, Jumat (14/11/2019).
Dirinya meminta masyarakat untuk turut berperan aktif dengan melaporkan jika ada pangkalan-pangkalan yang menjual gas kepada warga yang bukan berada di wilayah tempat pangkalan tersebut berada.
“Kalau masyarakat melihat adanya pangkalan yang melanggar aturan langsung lapor kepada kami, berikan alamatnya secara lengkap, tidak hanya memberikan nama kecamatannya saja karena itu kan luas dan pangkalannya banyak. Kalau alamatnya lengkap kami bisa langsung turun ke lokasi dan menindak pangkalan tersebut,” paparnya.
Januar menjelaskan, adanya pangkalan nakal yang menjual gas elpiji kepada pengecer menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat tidak kebagian gas secara merata berdasarkan alokasi kuota gas elpiji yang telah ditetapkan.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo pada Rabu (13/11) lalu juga menampik adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg tereebut.
“Kami menyampaikan bahwa informasi kelangkaan gas elpiji 3 kg itu adalah hoaks. Berdasarkan pemeriksaan tim satgas Pertamina di lapangan, stok gas elpiji 3 Kg masih tersedia dan tercukupi sesuai dengan kuota penyalurannya,” jelas Roby.
Sementara itu, terkait laporan yang masuk kepada pihaknya mengenai harga elpiji 3kg yang dijual dengan harga Rp30 ribu per tabung, Roby mengatakan harga tersebut dijual pada tingkat pengecer.
“Beberapa laporan yang masuk terkait harga elpiji dijual Rp30 ribu per tabung, setelah dilakukan ricek, ternyata itu harga di tingkat pengecer. Sebagaimana dipahami, pengecer bukanlah distributor resmi elpiji Pertamina. Sehingga kami tidak bisa menjamin harga elpiji sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di level pengecer,” terangnya.
(Van)
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.