Ria Ricis kini dikenal sebagai YouTuber kondang yang memiliki lebih dari 17 juta subscriber. Jauh sebelum itu, diketahui ia mengawali karier sebagai selebgram. Namun, di tengah kesibukannya sebagai YouTuber, adik aktris Oki Setiana Dewi itu juga menulis beberapa buku.
Beberapa buku yang sudah ditulis Ria Ricis di antaranya, ‘Ricis’, ‘Love Live Laugh’, dan ‘Saya Pamit Jilid 1’. Baru-baru ini, ia pun meluncurkan sebuah buku baru berjudul ‘Saya Pamit Jilid 2’.
Namun, ada saja tanggapan miring yang diterima Ria Ricis. Seperti belakangan ini ia mendapat sindiran dari salah satu pegiat literasi, Livia Oktora. Keikutsertaannya dalam dunia kepenulisan buku dianggap merampas lahan rezeki orang-orang yang menggeluti dunia tersebut.
Tidak hanya disebut merampas lahan rezeki, ada juga orang yang menyebut Ria Ricis melakukan plagiarisme. Tudingan itu pun ditanggapi perempuan yang kini usianya 24 tahun tersebut.
Melalui unggahan di Instagram miliknya, Ria Ricis menegaskan bahwa bukunya adalah hasil kerja sendiri. Bahkan ia menceritakan bagaimana perjuangannya menyelesaikan buku ‘Saya Pamit Jilid 2’. Demi terselesaikan, bahkan ia mengaku mengerjakan buku tersebut dari pagi sampai pagi.
“Saya persembahkan ‘Saya Pamit Jilid 2’ dengan jari saya sendiri dari pagi ke pagi, menahan kantuk dan mencoba mengingat kejadian lampau,” tulis Ria Ricis.
Kendati demikian, sepertinya beberapa orang tidak akan memedulikan hal itu. Nyatanya ada saja orang yang menyebutnya melakukan plagiarisme hingga menilai bahwa karyanya buruk.
“Dengan mudahnya orang bilang itu plagiat dan buruk,” lanjutnya.
Unggahan tersebut lantas menarik perhatian warganet. Hanya saja, setelah mendapat beragam komentar, Ria Ricis menghilangkan sebagian caption dalam unggahannya tersebut. Bahkan, ia pun menonaktifkan kolom komentar di unggahan itu.
Buku ‘Saya Pamit Jilid 2’ diketahui merupakan buku keempat yang sudah ditulis Ria Ricis. Kendati demikian, ia mengaku tidak mengambil keuntungan dari hasil penjual buku-bukunya. Ia mengaku mendonasikan keuntungan yang didapat dari penjualan bukunya.
Sumber: Kumparan.com
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, CLAV Digital muncul sebagai pemain unik yang membawa…
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
This website uses cookies.