Categories: BISNIS

Earthonomy Bergabung dengan Net Zero Hub sebagai Mitra Teknologi Berkelanjutan

Earthonomy akan memberikan layanan otomasi teknologi kepada perusahaan-perusahaan Indonesia ke dalam ekonomi sirkuler.

BALI – EarthonomyTM, sebuah platform yang mengotomatisasi dan meningkatkan upaya keberlanjutan dalam pendekatan berbasis ilmu pengetahuan sekaligus menggabungkan fitur media sosial yang memungkinkan perusahaan untuk mempromosikan dan membagikan kredensial hijau mereka, pada hari ini mengumumkan kerja samanya dengan Net Zero Hub dari Kamar Dagang Indonesia (KADIN) yang akan memanfaatkan Earthonomy dalam kegiatan upaya aksi iklim – sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menempatkan bisnis Indonesia di peta global net-zero.

Pengumuman ini akan diikuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Kamar Dagang Indonesia (KADIN) – Net Zero Hub dan Earthonomy untuk memperkuat kemitraan mereka, yang akan menjadikan Earthonomy sebagai mitra teknologi dalam menghitung dan mengimbangi emisi karbon dan menyediakan sosial eksposur jaringan untuk perusahaan Indonesia yang berkomitmen untuk net-zero.

“Kami sangat senang mengumumkan niat Net Zero Hub menggunakan Earthonomy untuk membantu Indonesia mencapai tujuan keberlanjutan mereka”, kata John M. Williams, CEO Earthonomy, LLC.

Kolaborasi antara Earthonomy dan Net Zero Hub Kamar Dagang Indonesia merupakan tonggak penting dalam mendukung bisnis Indonesia dalam perjalanan mereka menuju net-zero.

“Perusahaan seperti Earthonomy, yang mendefinisikan kembali konvergensi antara inovasi digital dan pekerjaan di lapangan, adalah bagian dari ekosistem pendukung yang sangat penting dalam dunia net zero,” kata Muhammad Yusrizki, Head of Net Zero Hub.

Pendekatan Earthonomy untuk mengatasi masalah degradasi lingkungan yang disebabkan manusia di planet ini adalah dengan menskalakan tindakan iklim melalui otomatisasi perangkat lunak yang dikembangkan sebagai aplikasi dalam kerangka media sosial Earthonomy.

Net Zero Hub membantu perusahaan di Indonesia untuk siap bersaing dengan perusahaan global dalam ekosistem bisnis net-zero.

John M. Williams melanjutkan, “Di Earthonomy, kami percaya otomatisasi keberlanjutan dan platform jejaring sosial kami tidak hanya akan membantu bisnis di Indonesia menghitung dan mengurangi jejak karbon dan plastik mereka, tetapi platform kami juga akan membantu mereka mempromosikan kredensial hijau dan meningkatkan reputasi dari merek mereka di ranah yang sangat penting dan sangat terlihat ini”.

Muhammad Yusrizki menegaskan bahwa, “perusahaan dan industri di Indonesia harus merangkul cara-cara berpikir baru dan memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari metode intervensi untuk menganalisis, meningkatkan, dalam beberapa kasus mendesain ulang cara operasi mereka bekerja dan untuk membantu perjalanan net-zero mereka.”

Indonesia berkomitmen untuk mencapai net-zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Di tingkat nasional, Indonesia sedang bertransisi menuju dekarbonisasi industri dalam skala besar.

Kebijakan terbaru terkait perubahan iklim termasuk rencana Indonesia untuk Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030; kendaraan elektrik; biodiesel, yang akan meningkatkan pangsa minyak sawit; pengelolaan sampah; serta target emisi yang lebih tinggi untuk industri pertanian dan sektor industri.

Pemerintah Indonesia juga akan menerapkan kebijakan penetapan harga karbon dalam bentuk carbon cap dan perdagangan, serta skema pajak karbon pada tahun 2023. Kebijakan ini akan menetapkan batas atas emisi karbon di sektor-sektor tertentu dan memperkenalkan perdagangan dan skema pajak karbon.

Dengan menyatukan kekuatan bersama Net Zero Hub, “Earthonomy berkomitmen untuk membawa bisnis Indonesia lebih dekat ke realitas net-zero,” John menambahkan.

John M. Williams mengakhiri dengan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa, “Indonesia adalah tempat yang sangat baik untuk fokus pada pengurangan emisi karbon dan membantu menerapkan prinsip-prinsip sirkuler dalam ekonomi mereka”.

“Negara ini mendapatkan momentum sebagai hasil dari reformasi pemerintah baru-baru ini yang bertujuan untuk transisi ke paradigma penetapan harga dalam biaya karbon dan kebijakan lain untuk mendukung kelestarian lingkungan. Upaya pemerintah Indonesia untuk mendorong industri hijau didukung oleh Earthonomy, yang diposisikan untuk membantu mempercepat adopsi menuju net-zero. Kemitraan dengan Net Zero Hub akan memungkinkan platform secara strategis disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. Kami siap menyingsingkan lengan baju kami dan mulai bekerja!”/CBK Global

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

2 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

3 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

4 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

10 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

11 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

11 jam ago

This website uses cookies.