Categories: TEKNOLOGI

Facebook dan Google Lawan Berita Bohong di Perancis

PARIS – Menjelang pemilihan presiden di Perancis, dua raksasa internet Facebook dan Google bergabung bersama dengan organisasi-organisasi berita untuk meluncurkan tool baru pemeriksa keaslian berita yang dirancang untuk mencabut berita-berita bohong.

Jejaring sosial dan agregator berita dikritik keras selama Pemilu Amerika Serikat karena mereka jelas secara tidak sengaja ikut menyebarkan berita-berita bohong.

Facebook menyatakan akan bekerja sama dengan delapan organisasi berita Prancis, termasuk kantor berita Agence France-Presse (AFP), saluran berita BFM TV, dan koran L’Express serta Le Monde, untuk meminimalkan risiko berita bohong yang muncul dalam platform mereka.

Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia, memiliki 24 juta pengguna di Prancis, atau sepertiga dari total penduduk Prancis.

Facebook akan menggantungkan kepada peran pengguna dalam membenderai (flag) berita bohong pada jejaring sosial ini sehingga artikel-artikel berita bisa dicek ulang kebenarannya oleh organisasi-organisasi berita yang menjadi mitra Facebook.

Setiap berita yang dianggap bohong oleh dua dari mitra Facebook akan ditandai oleh sebuah ikon yang menunjukkan konten berita itu bermasalah, kata Facebook.

Facebook juga mendukung prakarsa terpisah yang diluncurkan Google lewat “CrossCheck” yang menyeru para pengguna mengirimkan tautan-tautan (link) untuk konten yang diragukan kebenarannya kepada situs-situs berita terpercaya sehingga konten itu bisa diinvestigasi.

17 newsroom Prancis bergabung dalam proyek itu, termasuk AFP dan stasiun televisi nasional Prancis milik pemerintah.

Facebook juga mengambil langkah dalam melawan berita bohong di Jerman di mana pemerintah negara ini mengutarakan kekhawatirannya atas berita palsu dan ujaran kebencian yang mempengaruhi Pemilu September mendartang di mana Kanselir Angela Merkel berusaha memangku jabatan untuk masa jabatan keempat kalinya.

Di AS, Facebook sudah bekerja dengan situs pemeriksa kebenaran berita Snopes, ABC News dan kantor berita Associated Press untuk memeriksa keaslian berita, demikian Reuters.

 

Sumber : Antara

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Phantom Followers: Saat Angka Besar Tidak Menghasilkan Apa-Apa

Di sosial media seperti Instagram & TikTok, sering kita jumpai akun dengan followers sangat banyak,…

4 menit ago

Bukan Hanya Tren, Customer Experience Kini Jadi Pilar Pertumbuhan Bisnis

Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…

4 jam ago

Touring Motor Aman dan Menyenangkan Bersama BRI Finance

Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…

5 jam ago

Perjanjian Kerjasama Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dengan Gamelab

Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…

6 jam ago

ASRI Hadirkan Program CUANTASTIC: Refer, Reward, Repeat

Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…

11 jam ago

Hisense Luncurkan AC Fresh Air: Hadirkan Udara Sehat dan Nyaman di Rumah

Hisense menghadirkan inovasi terbaru melalui AC Fresh Air. Produk ini dirancang untuk memberikan pengalaman kenyamanan…

11 jam ago

This website uses cookies.