Categories: BISNIS

Gegara Corona, Industri Pariwisata Dunia Bisa Pulih pada 2023

JAKARTA – Industri Pariwisata dunia merayakan tahun tersuksesnya pada enam bulan lalu. Namun masa kejayaan itu sirna saat pandemi corona menyebar di dunia. Sekarang sektor pariwisata hancur dan memerlukan pemulihan yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Sebuah perusahaan data dan konsultasi Tourism Economics memperkirakan permintaan perjalanan global tidak akan pulih normal hingga tahun 2023.

Kalau akhirnya wisatawan kembali ingin bepergian, mereka akan menghadapi perubahan yang berupa mempertahankan jarak sosial dan langkah-langkah lain untuk menghilangkan ketakutan terhadap COVID-19, penyakit yang telah membunuh lebih dari 244.000 orang di seluruh dunia dan menjangkiti jutaan lainnya.

“Diperlukan waktu untuk menghilangkan ketakutan dari hati tiap orang, dan juga dari segi perekonomian,” kata Pendiri Egypt Knight Tours Mahmoud Hadhoud dilansir dari VOA, Senin (4/5/2020).

Semua industri perhotelan seperti Hilton, Marriott dan Airbnb pekan lalu mengumumkan peningkatan prosedur pembersihan di seluruh dunia agar menenangkan pikiran pelancong. Hadhoud menghapus wisata kapal pesiar dan naik balon udara di Mesir dari paket-paketnya dan menggantinya dengan tur ke gurun barat Mesir yang luas, dimana para pelancong dapat menjaga jarak satu sama lain.

Di Amerika, taman hiburan Universal Studios di Orlando, Florida, beberapa tim sedang menyusun skenario, termasuk memperluas lebih banyak ruang antara pengendara di roller coaster, kata John Sprouls, kepala petugas administrasi resor, dalam acara pertemuan virtual baru-baru ini untuk para pejabat pariwisata.

CEO Wynn Resorts, Matt Maddox mengatakan, perusahaan perhotelan dan casinonya bisa membersihkan dadu sebelum tiap kali penggunaannya, menempatkan lebih sedikit kursi di meja judi blackjack dan mesin slot yang kini sepi, di kasino-kasino di Las Vegas, Boston dan Makau.

Di negara bagian Texas, kabupaten-kabupaten dimana tercatat kurang dari lima kasus COVID-19 aktif dapat membuka kembali bisnisnya dengan kapasitas 50%, tetapi sebagian besar warga Texas yang tinggal di tempat-tempat yang masih banyak jumlah penularannya, pembukaan bisnis di sana dibatasi hingga 25%.





Sumber: Okezone.com

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

2 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

3 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

8 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

9 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

9 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

16 jam ago

This website uses cookies.