Categories: KEPRIPEMPROV KEPRI

Gubernur Ansar Hadiri Panen bersama Sekolah Lapang Inovasi Teknologi Proliga

KEPRI – Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan bahwa Pemerintah Pusat terus mendorong program-program berbagai bidang termasuk pertanian. Tidak hanya mengisi pasar dalam negeri, akan tetapi pemerintah juga mendorong gerakan-gerakan untuk mengisi pasar yang terbuka besar diluar negeri.

“Adanya paket-paket di bidang pertanian, yaitu Gerakan 3 kali eksport (Gratiek) dan Produksi Lipat Ganda (Proliga), tentunya program ini kita sambut baik karena program-program seperti ini pasti ada stimulus-stimulus bantuan program dari Pemerintah Pusat akan didorong ke Daerah,” ujar Gubernur Ansar saat Panen bersama Sekolah Lapang Inovasi Teknologi Proliga (Produksi Lipat Ganda) di Kelurahan Tg. Berlian Kota Kundur Utara, Karimun, Sabtu (27/11) petang.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Karimun Aunur Rafiq, Kepala Perwakilan BI Kepri Musni Hardi K. Atmaja, Ketua TP PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Ketua TP PKK Karimun Raja Asmah Aunur Rafiq, Anggota DPRD Karimun Anwar Hasan, Staf Khusus Gubernur Suyono, dan Kepala BPTP Provinsi Kepri Muhammad Alwi Mustaha

Menurut Gubernur, sektor pertanian hadir secara nyata di tengah-tengah kelesuan sektor industri dan pariwisata yang selama ini berkontribusi bagi daerah. Dimana Kepulauan Riau termasuk salah satu dari 17 (tujuh belas) pintu pengeluaran ekspor komoditas pertanian.

“Melalui inovasi Proliga ini diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Karimun dapat semakin meningkat dan sejahtera,” ungkap Gubernur Ansar. Gubernur melanjutkan, Pemerintah Pusat juga menegaskan kepada lembaga-lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah untuk ikut mendorong program pertanian ini supaya sukses.

“Tadi Pak Musni sampaikan kepada saya, Bank Indonesia juga sedang mengembangkan 4 hektar tanaman cabe merah di Kilometer 6 yang mencapai kapasitasnya 20 ton,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa kedepannya, Pemprov Kepri bersama Bank Indonesia akan bekerjasama guna memperluas produksi pertanian. Tetapi harus terukur dengan perhitungan yang benar, jangan sampai ketika panen over suplay yang akan menimbulkan kelesuan bagi petani untuk mendorong produksinya lagi.

“Jadi memang hari ini bicara pertanian bukan menanam dan menjual saja, tapi kontrolnya di kita (pemerintah) bagaimana menghitung kebutuhan demand suplay nya itu,” jelas Gubernur Ansar.

Selain itu, Pemprov Kepri akan mendorong anggaran pertanian tersebut tidak hanya di APBD. Tetapi sedang dalam persiapan untuk menerbitkan Peraturan Gubernur tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang potensinya sampai 200 miliyar pertahunnya.

“Saya sedang menggodok Pergub untuk mendapatkan anggaran CSR perusahaan-perusahaan untuk mendorong program-program Proliga ini,” kata Gubernur Ansar.

Dikesempatan itu juga, Gubernur menyebutkan Kundur adalah salah satu sentra produksi pertanian, dimana tanahnya dikenal subur. Maka, untuk program perikanan ada lumbung wilayah barat dan lumbung ikan di wilayah timur.

“Nanti kita mesti menetapkan Kundur ini sebagai lumbung pertanian Kepulauan Riau. Saya yakin produk pertanian disini tingkat keandalannya lebih tinggi,” sebutnya.

Terakhir, Gubernur meminta panen ini menjadi motivasi bagi daerah-daerah lain yang sedang berusaha mengembangkan komoditas pertanian sehingga sekaligus dapat memberdayakan kelompok-kelompok tani serta dapat dijadikan wisata agro yang potensial.

“Mudah-mudahan kehadiran kita disore hari ini, akan menambah semangat memacu kita semua untuk terus mendorong peningkatan produksi pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi agar petani lebih sejahtera,” tutupnya.

Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Rika Azmi melaporkan bahwa panen tanaman cabe tersebut merupakan program Produksi Lipat Ganda (Proliga) dengan 10 kelompok tani dengan lokasi berbeda yang luas lahan sekitar 2,5 hektar.

“Itu sudah sebanyak 18 kali panen, Pak Gubernur. Kalau dilihat program untuk meningkatkan produktivitas, pertanian ini selalu digalakkan oleh pemerintah terutama berupa produk yang berperan terhadap peningkatan inflasi daerah,” katanya.

Rika Azmi menambahkan bahwa beberapa waktu yang lalu di Batam, dikembangkan dengan menghasilkan produksinya satu hektar lahan 20 ton. Kemudian hari ini Bank Indonesia melakukan replikanya untuk di Batam.

“Dan tahun ini, 10 kelompok tani kita bina untuk melakukan teknik Proliga yang tadi hasilnya kita bersama-sama panen,” sambungnya.

Rika Azmi juga menyampaikan kegiatan penyerahan sertifikat primatika yang diberikan kepada produk sayur asal tanaman yang sudah diawasi, diteliti, sudah masuk ke Laboratorium dan layak untuk mendapatkan sertifikat.

“Sertifikat prima ada satu, dua dan tiga. Kalau untuk ekspor harus mencapai prima satu dan kalau untuk prima tiga layak untuk dikonsumsi, masuk kepasar serta masuk ke hypermart,” terangnya./Humas Pemprov Kepri

Redaksi

Recent Posts

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

10 menit ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

1 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

7 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

8 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

8 jam ago

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

9 jam ago

This website uses cookies.