Categories: BISNIS

Harga melejit, Distributor Nakal Kembali Edarkan Gula Rafinasi

BATAM – Harga gula konsumsi masyarakat yang terus merangkak naik menjelang ramadhan, ternyata dimanfaatkan oleh distributor nakal dengan kembali memasok gula rafinasi kepada grosir yang ada.

 

Pantauan lapangan, gula rafinasi yang diperuntukan bagi industri tersebut beredar di pasar tradisional Aviari Batuaji dan Batam Center dan Punggur.

 

Gula rafinasi warna putih bening itu bahkan sudah masuk dan dijual di mini market di wilayah Bengkong. Padahal sesuai SK Menteri Perdagangan dan Perindustrian nomor 527/MPT/KET/9/2004 disebutkan peredaran gula rafinasi hanya diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman, termasuk farmasi, dan tidak diperuntukkan bagi rumah tangga.

 

“Tim sering melakukan razia pasar terkait adanya peredaran gula rafinasi, namun sulit ditemukan dilapangan,” Kata Kadis Perindag kota Batam. Rudi Sakyakirti, “Minggu (21/5/2016).

 

Menurutnya tim selalu turun ke lapangan meskipun gula rafinasi tersebut sulit ditemui di pasar tradisional. Pihaknya juga sudah memanggil puluhan distributor yang ada.

 

“Sudah saya panggil distributor, tapi mereka tidak ada mengedarkan,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, peredaran gula refinasi memang sudah diatur dalam Permendag dan jika nanti kami temukan kembali peredaran dipasar tradisional maka akan segera dilaporkan terhadap kementerian Perindustrian dan perdagangan.

 

“Kami akan segera lapor ke Kementerian Pusat untuk menindak distributornya karena itu domainnya pusat,” pungkasnya.

 

Salah seorang pedagang grosir berinisial Aph mengatakan bahwa gula rafinasi yang dipasarkan menjadi kebutuhan rumah tangga dalam sehari bisa terjual 15 karung dengan isi per karungnya seberat 50 kilogram.

 

Padahal, gula tersebut diperuntukkan untuk industri, namun kenyataannya dikonsumsi untuk pemakaian rumah tangga.

 

“Sudah biasa kami jual gula seperti ini, banyak permintaan dari pembeli. Alasan mereka gula lebih bersih dan putih dibanding gula sesungguhnya yang di konsumsi masyarakat,” jelasnya.

 

Hal senada juga diungkapkan Shd pedagang grosir lainnya. Dia mengatakan gula rafinasi sangat laris dipasaran, meskipun dirinya mengetahui gula rafinasi hanya untuk digunakan keperluan industri menengah.

 

“Permintaan tinggi dan lebih banyak konsumen membeli gula ini karena harga murah,” ujarnya.

 

(red/di)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Webinar AI for Business oleh Telkom Indonesia Jadi Momentum Percepat Transformasi Digital di Kawasan Indonesia Timur

Indigo Buka Akses Pengetahuan Baru tentang Pemanfaatan AI untuk Ciptakan Peluang di Era Digital. Di…

2 hari ago

Dari Rumah ke Rumah, Wabup Lingga Rangkul Tokoh Masyarakat di Momen Syawal

LINGGA  – Hangatnya suasana Syawal jadi momen spesial bagi Wakil Bupati Lingga, Novrizal. Alih-alih hanya…

4 hari ago

Logo IWO Resmi Terdaftar di Ditjen KI Kementerian Hukum

JAKARTA - Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (PP IWO) pada perayaan Idulfitri 1446 Hijriah memberitahukan…

1 minggu ago

Sidang Gugatan PTPN IV, Ahli Sebut Klaim Rp140 Miliar Terhadap Masyarakat Tidak Berdasar

RIAU - Sidang gugatan dan klaim PTPN IV regional III sebesar Rp140 Miliar terhadap Koperasi…

1 minggu ago

Di Balik Yayasan Jumat Pagi, Ada Sosok Ir. Novrizal dan Relawan yang Tak Pernah Lelah

LINGGA – Dari langkah kecil yang dilakukan dengan tulus, sebuah gerakan sosial bernama Jumat Pagi…

1 minggu ago

Umumkan Idul Fitri 31 Maret 2025, Ketua MUI Siak Hulu Juga Sampaikan Hal Penting ini

RIAU - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Siak Hulu H. Azmi Tamin Aminullah resmi…

1 minggu ago

This website uses cookies.