Categories: KESEHATAN

Hasil Studi, Polusi Udara Bisa Menyebabkan Mandul

JAKARTA – Sudah menikah tetapi masih belum diberi momongan? Mungkin anda perlu memperhatikan kualitas udara di sekitar tempat tinggal.

Studi terbaru menunjukkan, polusi udara bisa meningkatkan risiko kemandulan atau penurunan kualitas sperma.

Dalam studi polusi udara, setiap peningkatan PM 2,5 sebesar 5 ug/m3, risiko penurunan kualitas sperma meningkat 26 persen.

Meskipun belum diketahui pasti proses bagaimana polusi mempengaruhi sperma, namun peneliti menjelaskan tentang komponen partikel halus, seperti logam berat dan hidrokarbon aromatik polisiklik, mempunyai keterkaitan dengan penurunan kualitas sperma.

Radikal bebas dalam polusi udara, menurut peneliti, juga merusak DNA dan mampu mengubah proses seluler di dalam tubuh.

“Meskipun perkiraan dampaknya dan signifikansinya kecil, bahkan bisa tidak dianggap membahayakan, namun ini adalah tantangan kesehatan masyarakat yang penting,” kata Dr Xiang Qian Lao dari Universitas China Hong Kong.

Imbasnya ternyata tidak hanya pada sperma. Sel telur juga dapat terpengaruh dengan polusi udara.

Dalam 40 tahun terakhir, pestisida, zat kimia yang mengganggu hormon, diet, stres, merokok dan obesitas, telah menyebabkan penurunan sperma sebanyak 60 persen. Kini, polusi udara juga bisa dibilang berkontriobusi.

Dikutip dari Telegraph, Selasa (21/11/2017), jumlah sperma yang rendah juga mengakibatkan tingkat kematian dan rentan akan terserang penyakit.

Ilmuwan di Inggris terpecah dalam dua kubu. Ada yang meyakini bahwa polusi menyebabkan penurunan kualitas sperma. Lainnya menganggap, ada faktor lain yang berkontribusi.

Profesor Kevin McConway, mantan dosen Statistik Terapan di Open University mengatakan masyarakat yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi berbeda dengan yang tinggal di wilayah lain dalam beberapa hal.

“Misalnya, mereka punya pekerjaan yang berbeda, dan ada beberapa faktor pekerjaan yang terkait dengan masalah kesuburan. London dan kota-kota besar di Inggris juga memiliki beberapa lokasi rawan polusi udara. Namun secara keseluruhan tingkatnya cenderung rendah daripada di kota-kota Taiwan,” kata McConway.

Sementara itu, Prof Allan Pacey, seorang pakar andrologi di Universitas Sheffield, beropini bahwa berdasar studi tersebut dan penelitian lainnya, dirinya tetap berpendapat bahwa polusi udara mungkin memiliki potensi untuk mempengaruhi kesehatan reproduksi pria.

“Sayanganya, hingga saat ini masih belum diketahui bagaimana dan seperti apa dampaknya terhadap kesuburan pria. Ini bukan tentang baik buruknya kualitas sperma,” katanya.

 

 
Editor     : Roni Rumahorbo
Sumber  : Telegraph/Kompas.com

Roni Rumahorbo

Recent Posts

BRI Branch Office Gunung Sahari Jakarta Jalin Kerja Sama Strategis dengan PT HIT International

Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…

3 jam ago

KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 Jadi Tonggak Baru Investasi Syariah di Pasar Modal

JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…

3 jam ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Dukung Program Pemerintah Melalui Partisipasi dalam ASN Expo 2025

Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…

5 jam ago

Mendorong UMKM Rental Motor Go Digital bersama YourBestie

Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…

6 jam ago

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…

7 jam ago

Program Desa Emas Dorong Pertumbuhan Ekononomi Desa Mandiri Melalui Kegiatan Golden Pitch – Demoday 2025

Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…

9 jam ago

This website uses cookies.