Categories: Otomotif

Honda Berkuasa, Penjualan Motor Tampak Menjanjikan

JAKARTA – Honda makin menunjukkan superioritas dengan penguasaan pasar yang makin besar. Dihitung dari data Januari 2017, produsen berlogo sayap ini berhasil mendistribusikan 368.739 unit, atau berkuasa dengan market share 77,81 persen!

Perolehan yang sangat dominan itu adalah hasil sumbangsih dari berbagai produk tulang punggung yang masih memberikan kontribusi maksimal. Sebutlah All New BeAT, yang terdistribusi 155.000-an unit. Itu belum ditambah dengan varian BeAT Pop dan BeAT Street, sekira 18.000-an unit.

Vario Series juga stabil, dipimpin oleh All New Vario 125 eSP di kisaran 50.000-an unit, lalu All New Vario 150 eSP di level 39.000-an unit, dan Vario 110 eSP di kisaran 12.000-an unit.

Merek pesaing, Yamaha, hanya mendistribusikan 94.117 unit, atau berada di level market share 19,86 persen. Kawasaki juga belum menunjukkan geliat agresivitas, dan hanya dominan menjual KLX series. Penguasaan pasar merek hijau-hijau hanya 1,56 persen. Disusul Suzuki dengan 0,74 persen.

Disisi lain, meski berkali-kali para pelaku otomotif khususnya di ranah sepeda motor menyatakan bahwa tahun ini masih akan stagnan, namun pada kenyatannya, ada tanda-tanda pergerakan positif. Setidaknya, ini bisa diukur dari pertumbuhan penjualan awal tahun.

Diolah dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pasar sepeda motor nasional (wholesales domestik) finish Januari 2017 lalu di angka 473.879 unit. Perolehan itu naik 13,84 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 416.263 unit.

Start yang baik, dan bisa jadi perolehan ini akan memicu pasar sepeda motor untuk terus naik dan bangkit dari kelesuan. Meski masih terlalu dini, namun hasil positif ini menjadi kabar yang menggembirakan buat para pebisnis.

Sebelumnya, ketua AISI Gunadi Sindhuwinata dalam beberapa kesempatan selalu menyinggung, bahwa pasar motor tahun ini cenderung stagnan dan lesu, karena butuh waktu yang cukup untuk pasar bangkit dari kelesuan.

“Paruh pertama tahun depan (2017) saya anggap tidak akan terjadi pertumbuhan meskipun ekonominya tumbuh, karena ada satu tenggang waktu. Pertumbuhan akan terasa pada semester kedua,” kata Gunadi beberapa waktu lalu.

 
Kompas

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

2 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

3 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

3 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

Mahasiswa Fashion Program BINUS UNIVERSITY Lakukan Immersion Trip ke Pekalongan: Mendalami Budaya, Menghidupkan Warisan dalam Karya

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…

3 hari ago

This website uses cookies.