Categories: BISNIS

Ini Alasan Asosiasi Pengusaha Sektor Properti Batam Tolak Perka Nomor 10 Tahun 2017

BATAM – Para pengusaha sektor properti Batam yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Perumahan Seluruh Indonesia (APRESI) menyatakan menolak terhadap pemberlakuan Peraturan Kepala (Perka) BP Batam Nomor 10 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Administrasi Lahan.

Penolakan tersebut dinyatakan pada saat Rapat Dengar Pendapat bersama Ketua DPRD Batam Nuryanto, di ruang rapat pimpinan, pada Rabu (11/10/2017).

Ketua DPD REI Batam, Ir. Ichyar Arfan mengungkapkan keberatan terhadap beberapa pasal dalam Perka BP Batam Nomor 10 tahun 2017, salah satunya pasal 20 yang mengatur kewajiban bagi Pengguna Lahan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Pembangunan (JPP) sebesar 10 persen dari total nilai pembangunan sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan.

“Jaminan Pelaksanaan Pembangunan terasa sangat memberatkan untuk investor baru,” ujar Ichyar.

Ia mengaku pengusaha kelas menengah dan kecil akan sulit untuk terlibat dalam membangun Kota Batam dan mengharapkan agar ketentuan lama terkait pembayaran JPP tidak diubah lagi, yakni cukup membayar sebesar 2,5 persen dari UWTO.

Tak hanya itu, Ia juga mengeluhkan adanya kebijakan baru bagi Pengguna Lahan untuk memperoleh izin dari BP Batam selaku pemegang HPL apabila akan menjaminkan lahannya ke bank.

“Keharusan untuk minta izin kepada BP pada saat kami ingin menjaminkan lahan ini kan memperpanjang proses dan birokrasi pemerintahan karena kita tidak bisa tahu berapa lama itu prosesnya, jadi kami minta supaya itu bisa ditinjau,” jelasnya.

Lebih lanjut, perwakilan dari Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Batam, Yosefina juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi notaris saat membantu masyarakat untuk mengurus Izin Peralihan Hak (IPH).

“Jual beli masyarakat ini memakai fasilitas bank dan bank lebih mempercayakan notaris untuk mengurus IPH tersebut. Tapi apabila segala sesuatu tidak jelas, SOP tidak ada, kepastian hukum untuk jangka waktunya bisa diproses tidak ada, itu membuat kami juga sangat sulit untuk melakukan pekerjaan kami,” jelasnya

Konsekuensinya, pengurusan IPH akan bertambah lama jika sekarang melalui Perka BP Batam No. 10/2017, masyarakat diwajibkan mendapat izin dari BP Batam terlebih dahulu sebelum menjaminkan lahannya ke bank karena saat ini untuk mengurus entri data pengurusan izin IPH masih membutuhkan waktu 3 minggu.

“Kami akan mengingatkan BP Batam untuk meninjau dari aspek prosedural, mengingat kebijakan dari Bapak Presiden kita, kalau dapat izin itu dipersingkat waktunya, dipersempit persyaratannya, dipercepat prosesnya dengan biaya yang semurah-murahnya,” tegas Yosefina.

 

 
Penulis : Siska
Editor   : Roni Rumahorbo

Roni Rumahorbo

Recent Posts

Eratani Raih Pendanaan Seri A Senilai 6,2 Juta USD, Dorong Masa Depan Revolusi Pertanian Indonesia

Di tengah menurunnya pendanaan startup secara signifikan di Indonesia, Eratani berhasil mengumpulkan pendanaan Seri A senilai 6,2…

19 menit ago

Bangkit dari Dementia, Edwin Anderson Kini Jadi Fullstack Developer Gaji Ratusan Dollar!

Edwin didiagnosis demensia saat masih muda. Kondisi itu membuatnya kesulitan berpikir jernih dan berkonsentrasi. Bukan…

59 menit ago

Pantai Jang Jadi Saksi, Bupati Lingga Rancang Masa Depan Ekonomi Daerah

LINGGA – Suasana pagi di Pantai Jang, Dabo Singkep, tampak lebih hangat dari biasanya. Bukan…

1 jam ago

Gelar Pelatihan POIPPU Online, Energy Academy wujudkan Industri Bersih dan Ramah Lingkungan

Sebagai upaya nyata dalam mendorong terciptanya industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, Energy Academy…

3 jam ago

Kedubes India dan Indoindians Siap Gelar ASEAN-India Spring Bazaar 2025 di Jakarta: Perayaan Budaya, Seni, dan Persahabatan Regional

Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan India, Kedutaan…

5 jam ago

10 Alasan Mengapa Harus Berbelanja Online Sepeda & Aksesoris di Rodalink

Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…

6 jam ago

This website uses cookies.