BATAM – Ratusan warga Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga melakukan deklarasi menolak tambang timah laut di perairan Alang Tiga, Kecamatan Kepulauan Posek, Minggu(8/11/2020).
Salah seorang warga menegaskan bahwa deklarasi penolakan tambang timah laut dilakukan warga se Kecamatan Kepulauan Posek.
“(Deklarasi penolakan) dari masyarakat satu Kecamatan Posek,”ujarnya kepada SwaraKepri, Senin(9/11/2020).
Pria yang meminta namanya tidak dipublikasikan ini mengungkapkan alasan masyarakat melakukan deklarasi penolakan tambang timah laut tersebut. “Banyak macam, salah satu soal mata pencaharian nelayan dilaut,”bebernya.
Camat Kepulauan Posek, Sutarman menjelaskan kronologi aksi deklarasi yang dilakukan warga menolak tambang timah laut di peraiaran Alang Tiga Kabupaten Lingga.
“Yang dipertanyakan warga adalah keputusan Kades(Posek), karena tidak ada keputusan yang pasti,”ujarnya kepada SwaraKepri, Senin(9/11/2020) malam.
Ia menguraikan, pada tanggal 5 November dilakukan rapat dengan 4 Desa yang diwakili oleh RT dan RW.
“Perwakilan yang hadir menyatakan menolak(tambang timah laut). Saat itu pak Kades tidak menolak dan tidak menyetujui,”terangnya.
Pada hari Jumat, perwakilan warga melakukan rapat koordinasi namun Kades Posek tidak hadir.
“Kemarin(Minggu), masyarakat melakukan pencegahan aktivitas tambang timah laut, karena disitulah mata pencaharian dari masyarakat,”terangnya.
Dijelaskan, deklarasi damai yang dilakukan masyarakat tersebut bertujuan agar pihak perusahaan dan pemerintah melihat kondisi yang ada.
“Deklarasi itu tidak mengatasnamakan Desa Posek, tapi wilayah dari Kecamatan Kepulauan Posek, karena mata pencaharian mereka disitu,”tegasnya.
Kapolsek Singkep Barat, IPTU Idris menjelaskan bahwa salah satu alasan warga melakukan penolakan karenaa Kades Posek dianggap tidak transparan kepada warga.
“Kades dianggap tidak transparan, akibat dari itulah timbul gerakan dari masyarakat itu untuk menolak,”jelasnya.
Ia menambahkan bahwa deklarasi penolakan tambang timah yang dilakukan warga berjalan kondusif. “Kondusif dan tidak ada yang bersikap anarkis,”ujarnya.
Kepala Desa Posek, Masmin ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui secara jelas alasan penolakan dari warga tersebut.
“Saya tak berada ditempat(saat deklarasi). Kami belum dapat penjelasan yang detail,”ujarnya./Ruslan
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…
This website uses cookies.