Rupanya banyak hal yang membuat hal yang membuat investor kepincut untuk berinvestasi di Vietnam ketimbang Indonesia. Pemerintah Vietnam menyiapkan banyak hal untuk menggaet investor asing berinvestasi dalam bentuk foreign direct investment (FDI) di negaranya.
Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi mengatakan banyak insentif yang diberikan oleh pemerintah Vietnam, hal ini menjadi daya tarik utama banyaknya pabrik relokasi dari China malah memilih negara tersebut ketimbang Indonesia.
“Jadi saat ini Vietnam adalah negara yang secara politik menganut faham komunis tapi dalam ekonominya menganut faham market yang bebas bahkan mengarah ke kapitalis,” kata Ibnu, Sabtu (19/10/2019).
Beberapa insentif yang diberikan antara lain seperti memberikan lahan kepada pengusaha yang memang tengah dibidik oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun daerah. Pemberian lahan ini dinilai menjadi insentif utama untuk investor.
Kemudian, pemerintah Vietnam ini juga telah menerapkan kebijakan Đổi Mới alias kebijakan berorientasi sosialis yang membuat negaranya menjadi lebih terbuka dan agresif sejak 1982.
Dengan kebijakan ini membuat Vietnam banyak melakukan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan banyak negara besar seperti wilayah Eropa dan Amerika.
“Vietnam memang lebih agresif melakukan FTA. Jadi FTA itu salah satu tujuan utama dalam membuka pasar luar negeri bagi Vietnam. saya rasa kalau Indonesia menganggap bahwa hal itu yang baik ya kita harus lebih percepat, jangan mau kalah,” katanya.
Selain itu, untuk mendukung pengembangan industri di negaranya pemerintah Vietnam juga melakukan pembangunan infrastruktur secara menyeluruh. Tak hanya terpusat di kota besar, infrastruktur ini juga sudah menjangkau daerah-daerah kecil. Infrastruktur yang dimaksud mulai dari jalan, listrik dan air.
Hal pokok lainnya yang didukung oleh pemerintah Vietnam adalah masalah tenaga kerja. Jika dibanding dengan Indonesia, upah tenaga kerja di sana terbilang masih cukup murah namun sangat produktif.
“Ya memang mereka terkenal tenaga kerja yang tangguh tanpa banyak distraction. Kalau kita mungkin memang cukup banyak distraction, misalnya demo ini itu, tuntut ini itu. Mungkin itu juga jadi image ya di kalangan investor internasional,” katanya.
Artikel ini disadur dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20191019204753-4-108366/ini-penyebab-ri-kalah-saing-dengan-vietnam-di-mata-investor
Jakarta, 23 November 2024 – Lintasarta secara resmi meluncurkan inisiatif AI Merdeka. Gerakan ini memperkuat…
Banyak praktisi marketing yang bimbang mengenai strategi yang tepat untuk jenis bisnis B2B (business-to-business) di…
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
This website uses cookies.