BATAM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Indonesia National Shipowners Association (INSA) Kota Batam, Osman Hasyim tidak setuju jika kebijakan Free Trade Zone (FTZ) ditransformasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Kebijakan tersebut kata dia, merupakan suatu langkah mundur dan membuat ketidakpastian sehingga timbul keraguraguan di kalangan pengusaha.
“Tidak baik, tidak ada kepastian hukum yang jelas, yang ada nanti para pengusaha malah jadi ragu menanamkan modal,” kata dia.
Ia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. Ia juga merasa kebijakan ini jadi pertanyaan besar bagi kalangan pengusaha.
“Kebijakan ini akan menimbulkan ketidakpercayaan investasi, otomatis akan terjadi lagi nanti penurunan ekonomi yang sudah sempat membaik,” ujarnya.
Menurutnya tidak hanya kalangan pengusaha yang terkena dampak. Secara tidak langsung kata dia masyarakat juga akan ikut merasakan. Salah satunya adalah bertambahnya jumlah pengangguran.
“Masyarakat Batam pasti akan menerima dampaknya, daya beli masyarakat pasti akan menurun drastis,” imbuhnya.
Jika ingin memajukan Batam, ia meminta pemerintah cukup memperkuat FTZ lewat pemberian intensif.
“Saat ini FTZ dipercaya menjadi tumpukan ekonomi Batam, kenapa tidak dipertahankan saja,” tutupnya.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.