Kereta penumpang Lane Xang dari China-Laos Railway melewati pusat pemeliharaan di Luang Prabang, Laos, 30 Maret 2023. /Xinhua
BEIJING – Mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, KTT Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Ke-43 ditutup dengan sukses, Jumat lalu, di Jakarta, Indonesia, dan mendatangkan hasil positif.
Kerja sama ASEAN-Tiongkok yang lebih erat akan bermanfaat bagi rakyat di kedua wilayah, seperti disampaikan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Kamis lalu.
Integrasi ekonomi regional
Menyampaikan sambutan di KTT Tiongkok-ASEAN ke-26, Rabu lalu, Perdana Menteri Li Qiang mendorong Tiongkok dan negara-negara ASEAN agar meningkatkan konektivitas, memperluas kerja sama dalam rantai industri dan pasokan, serta berupaya menyelesaikan negosiasi Kesepakatan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (ACFTA) 3.0 pada 2024. Menurut Li, kedua wilayah juga harus meningkatkan integrasi ekonomi regional.
Di KTT ASEAN Plus Three Ke-26, Li mencatat, pada Juni tahun ini, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) telah mulai berlaku, dan menghadirkan peluang baru bagi integrasi ekonomi regional.
“Kita harus merealisasikan potensi RCEP, meningkatkan arus bebas dalam perdagangan, serta memperluas dan mengoptimalkan perdagangan dan investasi. Kita juga harus mempererat kerja sama ekonomi yang komprehensif, saling menguntungkan, dan bermutu tinggi, serta bergerak menuju pasar regional terintegrasi yang lebih terbuka dan dinamis,” ujar Li.
Tiongkok telah mengusulkan langkah untuk mempercepat Negosiasi ACFTA 3.0 dan ingin menyelesaikan negosiasi tersebut pada 2024, menurut daftar inisiatif kerja sama Tiongkok untuk KTT yang berkaitan dengan ASEAN.
ACFTA 3.0 akan menghasilkan manfaat nyata bagi warga lokal, menurut Shi Zhongjun, Sekretaris Jenderal ASEAN-China Center. Menurutnya, kebijakan unilateral dan proteksionis yang dijalankan sejumlah negara di luar ASEAN telah menimbulkan dampak tertentu terhadap kerja sama di Asia Pasifik, termasuk Tiongkok dan ASEAN.
Kerja sama Belt and Road
Di KTT Tiongkok-ASEAN Ke-26, sebuah pernyataan bersama dirilis tentang kerja sama yang saling menguntungkan dalam Belt and Road Initiative (BRI), serta Prospek ASEAN terhadap Indopasifik.
Tiongkok menyambut partisipasi aktif negara-negara ASEAN di Belt and Road Forum for International Cooperation Ketiga, seperti disampaikan Li, Rabu lalu.
Dalam kerangka kerja sama BRI, Tiongkok dan ASEAN akan meningkatkan kerja sama infrastruktur dan regional.
Page: 1 2
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…
Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…
Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…
REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…
This website uses cookies.