JAKARTA-Iran menyatakan berminat membantu Indonesia mengembangkan teknologi nuklir, termasuk untuk persenjataan pertahanan, demi tujuan damai.
Hal itu disampaikan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad, merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang bermimpi jika Indonesia bisa punya senjata nuklir.
Kepada media di kediamannya di Jakarta, Azad menuturkan bahwa Iran adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki kemampuan teknologi nuklir dan siap membantu Indonesia mengembangkan teknologi tersebut.
“Hari ini saya membaca suatu berita bahwa Bapak Luhut Pandjaitan menyampaikan pandangan ketika beliau hadir di pertemuan Davos yakni jika negara tidak memiliki senjata nuklir tidak akan dianggap,” kata Azad pada Selasa (4/2) malam.
“Iran siap membantu RI mengembangkan (nuklir). Untuk aktivitas damai kenapa tidak? Kami siap membantu Indonesia. Sebagai sesama saudara Muslim, hubungan Indonesia dan Iran telah terjalin bertahun-tahun, jadi kenapa tidak?” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengharamkan senjata nuklir jika dipakai untuk tujuan yang tidak baik. Karena itu, Azad menjamin bahwa selama ini Iran mengembangkan nuklir dengan tujuan damai dan sesuai dengan aturan internasional.
Indonesia memang sudah mengembangkan teknologi nuklir terutama untuk penelitian dan proyek pembangkit listrik selama 40 tahun terakhir.
Menurut laporan beberapa media lokal dalam acara launching Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian pada Selasa pagi, Luhut mengutarakan mimpinya jika Indonesia bisa punya senjata nuklir.
Menurut dia, sumber daya alam dan manusia yang dimiliki Indonesia sudah mampu membangun dan mengelola teknologi persenjataan itu.
Ide membangun senjata nuklir itu, papar Luhut, muncul ketika dia menghadiri World Economic Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu.
Saat itu, ia tengah berbincang dengan beberapa jenderal dari negara lain. Ia lalu mendengar seorang jenderal yang tak disebutkan identitasnya itu berbicara mengenai teknologi nuklir bersama India, China, dan bahkan Korea Utara, tapi tidak dengan Indonesia.
Luhut merasa Indonesia diacuhkan dalam perbincangan itu lantaran tidak memiliki teknologi nuklir.
Selain itu, menurut Luhut, negara dengan senjata nuklir kerap dipertimbangkan. Ia juga menganggap 90 persen konflik di dunia berasal dari negara-negara bersenjata nuklir.
Sumber: CNN Indonesia
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, CLAV Digital muncul sebagai pemain unik yang membawa…
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
This website uses cookies.