Kuat Dugaan Pemilik Kapal Kongkalikong dengan Pertamina
BATAM – swarakepri.com : Kapal tanker MT Jelita Bangsa yang diamankan Tim Gabungan Bea Cukai Kepri, Mabes Polri dan Satgas BBM tanggal 3 Juni 2014 lalu dengan muatan 59.500 MT(Metrik Ton,red) dan 59.888 MT minyak mentah asal PT Chevron Dumai di perairan East OPL diduga adalah milik pengusaha batam berinisial A. Penyelundupan minyak mentah ini sendiri diduga ada kongkalikong antara A dengan pihak Pertamina.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu Anak Buah Kapal(ABK) di Karimun, penyelundupan minyak mentah ini sudah berlangsung lama. Pihak Bea Cukai Kepri baru kali ini berhasil menggungkap penyelendupan minyak mentah setelah Kapal MT Jelita Bangsa melakukan kencing melalui Ship to Ship dengan MT Ocaen Maju sebanyak 1000 ton.
“Asalnya dari Dumai, diduga langsung dari sumur chevron sana, yang rencana akan dikirim ke Pertamina Pekalongan, namun ditengah perjalanan dialihkan keperairan karimun untuk kencing dan terbaca oleh GPS ,” ungkap narasumber yang minta namanya dirahasiakan namanya, beberapa hari lalu.
Ia mengatakan kapal tanker MT Jelita Bangsa disewa oleh pertamina untuk mengangkut solar, namun hal tersebut diduga adalah modus yang dilakukan oknum-oknum dari pihak Pertamina untuk kongkalikong dengan pemilik kapal demi mencari keuntungan Triliunan rupiah.
“Yang berhasil diamankan dari kapal MT Jelita Bangsa dan MT Ocean Maju adalah minyak mentah 59.500 MT dan 59 888 MT pada tanggal 3 juni 2014 lalu, namun uniknya kapal MT Ocean Maju adalah kapal siluman karena tidak terdaftar di indonesia,” jelasnya.
Selain mengamankan kapal tanker MT Jelita Bangsa dan MT Ocean Maju, pihak Bea Cukai Kepri juga mengamankan 36 orang ABK dan 1 orang kapten kapal. Namun anehnya hingga kini, pihak Bea dan Cukai Kepri belum memberikan klarifikasi terkait penangkapan tersebut.
Sementara itu PT Pertamina (persero) mengaku merasa dirugikan karena dituduh terlibat dalam penyelundupan minyak mentah tersebut. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya berharap publik tidak langsung menuduh. Pertamina mendorong aparat penegak hukum menuntaskan kasus tersebut.
“Kita lagi bermasalah dengan kapal jelita bangsa Kapal. Banyak yang bilang kapal pertamina kencing,”ujarnya, Selasa (17/6/2014)
Hanung menjelaskan bahwa Pertamina memang menyewa tanker tersebut untuk durasi lima tahun dan bakal segera berakhir tahun ini. Menurutnya, kapal milik Trada Shipping tersebut mematikan Global Positioning System (GPS) saat melakukan transfer minyak mentah ilegal. “Pertamina dirugikan karena dituduh bermain,” tegasnya.(redaksi)
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.