Categories: TEKNOLOGI

Kecepatan Internet Indonesia Ternyata Lebih Buruk dari Afrika

JAKARTA – Huawei menyebut layanan internet di Indonesia bahkan lebih buruk dari sebagian negara di Afrika. Hal ini diungkap Ken Qijian, VP Public Affairs & Communications Huawei Indonesia. Menurut Ken, hal ini berdasarkan pengalamannya bekerja di beberapa negara di Afrika.

“Kecepatan internet di Indonesia lebih buruk dari beberapa negara di Afrika,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Hal senada diungkap Yang Jiangtao, Vice President Organization Transformation. Menurutnya, beberapa negara di Afrika punya infrastruktur telekomunikasi lebih baik dari Indonesia.

“Afrika tidak seburuk itu, beberapa malah punya infrastruktur lebih baik, kotanya juga tertata baik,” jelasnya pada kesempatan yang sama.

Berdasarkan data Speedtest Global Index, kecepatan internet broadband mobile Indonesia ada di posisi 117 dari total 139 negara. Kecepatan internet Indonesia tercatat hanya 14,46 Mbps.

Kecepatan internet Indonesia kalah dari sejumlah negara Afrika seperti Afrika Selatan (posisi 48), Moroko (posisi 56), Tunisia (72), Angola (85), Mozambik (86), bahkan Nigeria (107).

Kecepatan internet Indonesia pun nyaris hanya sepersepuluh kecepatan internet Korea Selatan yang ada di posisi pertama dengan 117,79 Mbps.

Speedtest mencatat lima besar negara yang memilki kecepatan internet tertinggi dunia versi Speedtest adalah;
1. Korea Selatan (117,79 Mbps),
2. Qatar (77,07 Mbps),
3. Nowegia (72,8 Mbps),
4. Uni Emirat Arab (69,72 Mbps),
5. Australia (68,87 Mbps).

Berdasarkan data Open Signal, Indonesia pun berada di posisi 15 terbawah dari total 87 negara. Sementara Akamai menempatkan Indonesia di posisi 77 dari total 148 negara yang disurvey.

Menurut Direktur ICT Strategy Huawei Indonesia, Mohammad Rosidi, perbedaan kecepatan internet yang berbeda di tiap negara tergantung dari beberapa faktor, sebagai berikut.

1. Kepadatan jumlah pengguna
2. Kesediaan spektrum yg digunakan.
3. Transmisi backhaul sampai dengan backbone-nya kesediaan kapasitasnya.

Data Speedtest Global Index diambil dari pengguna yang mengetes kecepatan internet dari pengguna di seluruh dunia yang menggunakan layanan Ookla. Perusahaan ini lantas mengeluarkan laporan bulanan dari data hasil ratusan juta pengetesan tersebut.

Agar suatu negara bisa masuk dalam perhitungan kecepatan internet. Ookla memberi syarat setidaknya terdapat 300 pengetesan yang dilakukan pengguna unik.

Sumber: CNN Indonesia

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

10 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

23 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.