Melalui program “Goes to School”, KUPU turut memberdayakan “Generasi Emas” tenaga kerja Indonesia.
JAKARTA – KUPU, platform berbasis A.I. untuk industri rekrutmen, telah sukses menggelar program “KUPU Goes to School” sejak Agustus hingga November di 235 SMK baik swasta maupun negeri di Jakarta. Melalui program ini, KUPU memberdayakan generasi muda, khususnya siswa SMK, dengan berbagai pelatihan agar mereka siap menghadapi dunia kerja.
Memanfaatkan Potensi Tenaga Kerja Muda
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045. Pada tahun ini, sekitar 207,99 juta atau 68,63% penduduk Indonesia berada pada usia produktif sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Namun, bonus demografi ini bisa menjadi malapetaka jika tidak diimbangi peningkatan produktivitas atau kemampuan.
Saat ini, Indonesia juga tengah berjuang menghadapi kesenjangan keterampilan. Survei Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mendapati bahwa sebagian besar orang dewasa di Jakarta kurang ahli dalam berhitung dan membaca. Kesenjangan ini lebih lebar lagi pada masyarakat dari kelompok kurang mampu dengan tingkat pendidikan dan status ekonomi rendah.
Sebagai upaya mengatasi kekurangan tersebut, KUPU bekerja sama intensif dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam pemberdayaan generasi muda. Inilah beberapa pendorong di balik kegiatan dan program KUPU.
Sorotan dan Rencana Program “KUPU Goes to School”
Sejak Agustus, program “KUPU Goes to School” telah melatih lebih dari 19.100 siswa dari 235 SMK di Jakarta mempersiapkan diri terjun ke dunia kerja. KUPU membekali mereka dengan berbagai pelatihan pengembangan karier, seperti seminar dan lokakarya yang mengajarkan teknik wawancara kerja, kiat menulis CV, dan pelatihan keterampilan nonteknis (soft-skills) lainnya.
Lebih jauh lagi, para peserta yang telah lulus SMK juga dapat mengikuti kegiatan job matching, yaitu mencocokkan profil mereka dengan lowongan yang tersedia di bursa kerja. Pada kegiatan ini, mereka dapat melamar pekerjaan secara langsung melalui walk-in interview dengan perekrut. Penyelenggara juga menyediakan area grooming. Di sini, peserta mendapatkan pelayanan gratis potong rambut, make-up, foto profil, dan pelatihan persiapan wawancara kerja.
Setelah acara tersebut, KUPU menerima umpan balik dari siswa dan guru. Hal ini membuktikan tingginya minat dan kebutuhan program “KUPU Goes to School”.
Salah satu siswa SMK Bina Karya mengatakan, “Lokakarya ini berharga banget karena membantu menjawab banyak pertanyaan tentang dunia kerja, sebelum saya memasukinya. Berkat KUPU, saya merasa jauh lebih siap untuk wawancara kerja dan lebih paham apa yang dicari perekrut.”
Perwakilan dari SMK Selagan menyampaikan, “Kami berharap dapat menyambut KUPU di sekolah kami lagi. Kami juga sedang mencari cara agar dapat menyerap pelatihan keterampilan ke dalam kurikulum kami.”
Seorang guru SMK Budi Asih menyatakan, “Pelatihannya informatif dan mampu menarik minat. Siswa kami sangat antusias mengikutinya.”
Pada 2023 mendatang, program “KUPU Goes to School” akan dilanjutkan ke 100 sekolah kejuruan di Jakarta, dengan fokus pada siswa jurusan farmasi, manajemen bisnis, dan hospitality. Beberapa materi lokakarya mendatang, antara lain: komunikasi efektif, pelayanan prima, bahasa Inggris, dan persiapan karier, termasuk bedah CV dan tips wawancara./KUPU
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.