ISTAMBUL — Sebuah ledakan di salah satu jalan untuk para pejalan kaki yang paling populer di Istanbul, Minggu (13/11), telah menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya, kata pihak berwenang.
Penyebab ledakan di Istiklal Avenue belum diketahui. Lima jaksa ditugaskan untuk menyelidiki ledakan itu, kata kantor berita Anadolu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu sebagai “serangan berbahaya” dan mengatakan para pelakunya akan dihukum. Selain enam orang tewas, Erdogan mengatakan 53 lainnya mengalami luka-luka, menurut informasi yang diterimanya dari gubernur Istanbul.
Sebuah video yang diposting di internet menunjukkan semburan api dan ledakan keras, sementara pejalan kaki berbalik arah dan melarikan diri. Rekaman lain menunjukkan ambulans, truk pemadam kebakaran dan polisi di tempat kejadian. Pengguna media sosial mengatakan toko-toko dan jalan itu ditutup.
Pengawas media Turki memberlakukan larangan sementara untuk melaporkan ledakan itu – langkah yang menghambat kantor-kantor kepenyiaran menampilkan video saat ledakan terjadi atau setelahnya. Dewan Tertinggi Radio dan Televisi telah memberlakukan larangan serupa di masa lalu, setelah ada serangan-serangan dan kecelakaan.
Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mencuit jumlah korban tewas dan mengatakan mereka yang mengalami luka-luka sedang dirawat.
Turki sebelumnya dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017 yang dilakukan oleh kelompok ISIS dan kelompok-kelompok Kurdi yang dilarang./VOA
Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
This website uses cookies.