JAKARTA – Laju metabolisme menentukan seberapa cepat tubuh bisa membakar kalori. Metabolisme yang cepat umumnya akan membantu seseorang menghindari timbunan lemak di tubuhnya.
Tak heran beberapa orang selalu berusaha meningkatkan metabolisme tubuhnya dengan berbagai cara.
Tapi di sisi lain, ada kebiasaan yang bisa memperlambat metabolisme. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.
1. Sarapan tinggi gula
Sarapan penting untuk memberi tenaga ketika hendak memulai rutinitas. Karena alasan itu, beberapa orang kemudian sarapan dengan makanan manis, agar memperoleh banyak energi.
Padahal pilihan makanan saat sarapan tak boleh asal. Terlalu banyak konsumsi makanan manis yang tinggi gula seperti sereal, roti manis, atau donat, dapat menyebabkan kadar gula darah tubuh meningkat drastis.
Pada gilirannya hal ini dapat membuat tubuh merasa lesu ketika makan siang tiba. Ini juga memengaruhi suasana hati.
Gula dalam makanan manis juga berperan dalam proses metabolisme. Konsumsi gula berlebihan memperlambat metabolisme.
2. Tidur hanya 5-6 jam
Tubuh memerlukan tidur yang cukup agar bisa bekerja dengan baik. Para ahli menyarankan setiap orang untuk memiliki tidur berkualitas 7-8 jam setiap harinya.
Bila kurang dari waktu itu, tubuh tidak cukup istirahat. Akibatnya ketika bangun tidur akan terjadi pusing dan bisa membuat tubuh stres.
Saat merasa stres, fungsi biokimia tubuh cenderung bekerja lebih sedikit untuk membakar dan memetabolisme makanan.
3. Terlalu sedikit asupan kalori
Makan terlalu sedikit kalori dapat menyebabkan berkurangnya laju metabolisme.
Meskipun defisit kalori diperlukan untuk menurunkan berat badan, hal ini dapat menjadi kontraproduktif jika asupan kalori kita turun terlalu rendah.
Ketika kita menurunkan asupan kalori secara drastis, tubuh merasakan kelangkaan makanan dan secara alami menurunkan laju pembakaran kalori.
Studi terkontrol pada orang kurus dan kelebihan berat badan mengkonfirmasi bahwa mengonsumsi kurang dari 1.000 kalori per hari dapat berdampak signifikan pada tingkat metabolisme.
4. Hanya melakukan latihan kardio
Latihan kardio memang bagus untuk menjaga metabolisme dan detak jantung tetap stabil.
Tapi sebaiknya kombinasikan dengan latihan lain seperti angkat beban. Kombinasi latihan ini dapat membantu membakar kalori dengan lebih efektif.
Kurangnya latihan kekuatan dapat menyebabkan laju metabolisme menurun. Terutama selama penurunan berat badan dan penuaan.
Sebaliknya, latihan kekuatan telah terbukti meningkatkan laju metabolisme pada orang sehat, pasien penyakit jantung, atau yang mengalami obesitas.
Latihan kekuatan meningkatkan massa otot yang secara signifikan meningkatkan jumlah pembakaran kalori.
5. Kurang protein
Asupan protein yang cukup sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Selain membantu merasa kenyang, asupan protein yang tinggi dapat secara signifikan meningkatkan laju pembakaran kalori tubuh.
Peningkatan metabolisme yang terjadi setelah konsumsi protein jauh lebih tinggi daripada karbohidrat atau lemak.
Penelitian menunjukkan bahwa makan protein untuk sementara meningkatkan metabolisme sekitar 20-30% dibandingkan dengan 5-10% untuk karbohidrat dan 3% atau kurang untuk lemak.
Sumber: Kompas.com
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
This website uses cookies.