Delapan tahun bergerak di sektor lingkungan, LindungiHutan, telah menjalankan program penghijauan di 41 titik lokasi kawasan hutan dan pesisir Indonesia. Tidak hanya berkontribusi pada penyerapan lebih dari 400 ton CO₂ tetapi juga membantu perekonomian masyarakat setempat.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 12 Tahun 2024 memberikan pedoman penting bagi berbagai sektor untuk berkontribusi dalam mencapai target Indonesia menurunkan emisi pada tahun 2030. Salah satu elemen kunci dalam strategi tersebut adalah pengelolaan ekosistem berbasis karbon biru, seperti mangrove, yang memiliki potensi besar dalam menyerap emisi karbon secara efektif.
“Ekosistem mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon, menjadikan ekosistem ini sebagai elemen penting mitigasi perubahan iklim. Kami mengajak masyarakat untuk turut serta dalam setiap program yang dijalankan,” ujar Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan.
LindungiHutan membuka peluang bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam mendukung target NDC Indonesia. Sebagai fasilitator aksi, LindungiHutan menawarkan program penanaman mangrove untuk berpartisipasi mengurangi emisi karbon atau memenuhi kewajiban CSR perusahaan, menyediakan kalkulator jejak karbon “IMBANGI” untuk menghitung emisi karbon perusahaan sekaligus melaksanakan tebus karbon (carbon offset) melalui penanaman pohon.
“Sinergi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk mencapai target perubahan iklim. Dengan menjadi bagian dari platform kami, perusahaan lain tidak hanya mendukung kebijakan nasional tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi bisnis mereka sendiri,” ucap Ben.
LindungiHutan ingin mendorong lebih banyak pihak untuk terlibat aktif dalam mendukung Peraturan Menteri LHK No. 12 Tahun 2024. Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk mencapai target emisi gas rumah kaca tetapi juga memastikan perlindungan jangka panjang bagi ekosistem pesisir dan masyarakat.
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 898 ribu pohon telah ditanam bersama 580 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 41 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti The Green CSR, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, menarik perhatian publik dengan kampanye #NoBuyChallenge yang telah viral di…
Program pelatihan Indigo Academy di Makassar berhasil ciptakan ide startup dari sektor healthtech hingga edutech.…
Pembangunan modern di tingkat kota, provinsi, maupun negara memerlukan investasi besar untuk mendukung berbagai kebutuhan,…
Tahun 2024 telah menjadi periode pemulihan pasar kripto yang penuh peluang. Dari lonjakan harga Bitcoin…
Berbicara tentang gaya kantor, kombinasi antara formal dan kasual semakin populer, khususnya dalam konsep smart…
Startup lingkungan asal Semarang, LindungiHutan, baru saja mengumumkan tampilan website (homepage) terbarunya seiring dengan perayaan tahun…
This website uses cookies.