Categories: KESEHATAN

Marah Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, Ini Faktanya

Ketika emosi memuncak, ada orang yang mampu mengendalikan amarah mereka, ada pula yang lepas kendali dan marah sejadi – jadinya. Sebelum kamu muntap, ketahui dulu apa risiko marah pada kesehatan berdasarkan sebuah penelitian.

Berikut ini lima lima fakta tentang kemarahan yang berbahaya bagi kesehatan, seperti dikutip dari Dailymail:

1. Marah bikin umur pendek
Riset dari Iowa State University menemukan pria yang sering marah – marah antara usia 20 sampai 40 tahun, satu setengah kali lebih mungkin meninggal pada usia 35 tahun, dibandingkan dengan mereka yang lebih tenang. Ilmuwan meyakini hal ini disebabkan sejumlah faktor yang menghubungkan stres dengan kerusakan fisiologis.

2. Pemarah cenderung kurang istirahat
Perasaan amarah menghasilkan respons yang meningkat dalam amigdala (bagian otak yang terkait dengan naluri bertahan hidup). Emosi dalam amarah mendorong amigdala memberi sinyal kecemasan yang meningkat ke bagian otak dan tubuh lainnya yang meningkatkan aliran darah ke anggota badan dan jantung, yang membuat relaksasi berkurang.

Menurut ilmuwan saraf di Universitas Massachusetts, mereka yang mengumbar amarah cenderung mengalami insomnia daripada mereka yang bergumul dengan emosi yang terpendam. “Menuliskan penyebab kemarahan akan mengurai beban pikiran dan mendorong relaksasi,” kata Mike Fisher, Direktur British Association of Anger Management.

3. Kemarahan memicu sakit kepala
Emosi seperti terlalu gembira atau terlalu marah mengakibatkan pelepasan hormon stres kortisol, adrenalin dan testosteron, yang menempatkan tubuh ke ‘mode flight’. Lonjakan kimiawi meningkatkan aliran darah ke otak dan memicu pembengkakan pembuluh darah dan saraf di sekitar otak serta tekanan yang bisa mengakibatkan ketegangan dan sakit kepala.

4. Kemarahan merusak sistem pernapasan
Menurut periset di Harvard School of Public Health, masalah permusuhan dapat mengurangi fungsi sistem pernapasan. Dalam penelitian yang dilakukan selama delapan tahun, individu yang selalu bermusuhan menunjukkan tindakan yang sangat buruk secara signifikan daripada orang-orang yang tidak bermusuhan.

5. Kemarahan bikin depresi
Ketika merasa marah, neurotransmiter dan hormon mengalir melalui aliran darah dan dapat meningkatkan denyut jantung serta ketegangan otot. Ini merupakan keadaan tubuh yang harus diwaspadai. Jika tubuh terlalu tegang, maka saraf di hipotalamus (pusat kendali stres pada otak) akan terganggu dan hormon bahagia (serotonin) secara signifikan terkuras.

 

 

 

 

Editor     : Roni Rumahorbo
Sumber  : Dailymail/Tabloidbintang/tempo.co

Roni Rumahorbo

Recent Posts

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

5 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

6 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

12 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

13 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

18 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

19 jam ago

This website uses cookies.