Categories: KTT G20

Menerangi Bali yang Indah dengan Tenaga Listrik

BALI – KTT G20 Ke-17 berlangsung di Bali, Indonesia, dari 15-16 November. Bali, sebagai tuan rumah KTT, adalah pulau yang paling terkenal di antara lebih dari 17.000 pulau yang berada di Indonesia.

Pembangkit Listrik Celukan Bawang, proyek yang mendapat investasi dan dibangun oleh China Huadian Corporation (selanjutnya disingkat “CHD”) ini, sangat mencerminkan konsep Belt and Road Initiative, yaitu pembangunan yang damai dan kerja sama yang saling menguntungkan.
video capture

Setelah 2015, khususnya ketika pembangkit listrik di pantai utara Bali ini selesai dan beroperasi, riwayat pemadaman listrik pun tamat.

Menurut Li Qun, Kepala Teknik, Pembangkit Listrik Celukan Bawang, Pulau Bali telah lama mengandalkan pembangkit listrik yang memakai bahan bakar fosil (bahan bakar minyak) dan dua kabel bawah laut dari Pulau Jawa untuk suplai listrik; permintaan listrik di Bali tidak terpenuhi.

Kini, pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas produksi listrik tahunan rata-rata di atas 2,8 miliar kWh, dan memasok sekitar 40% tingkat permintaan energi di Bali, serta menghemat biaya senilai US$ 100 juta per tahun yang sebelumnya ditanggung pemerintah setempat.

Pembangkit Listrik Bawang Power terletak di pantai utara Bali, Indonesia, Gardu listrik dari fasilitas ini menggunakan teknologi canggih GIS (Gas Insulated Substation) buatan TIongkok.

Teknologi GIS secara efektif mengisolasi garam dari air laut untuk melindungi perangkat keras di pembangkit listrik, serta menghemat penggunaan lahan. Staf di fasilitas pembangkit listrik ini, bersama lembaga pelestarian alam di Indonesia, “Yayasan Bumi Hijau Indah”, juga mendirikan Pusat Riset dan Restorasi Batu Bara.

Saat ini, pembangkit listrik tersebut juga bekerja sama dengan tim riset biologi asal Tiongkok, “Coral Planet”, untuk menjalankan budi daya terumbu karang di kawasan utara pantai tersebut. Dengan demikian, terumbu karang dapat menjadi “penjaga alam” di bawah laut.

Bupati Buleleng, Bali, Agus Suradnyana, turut mengajak warga dan perusahaan lokal agar bekerja sama melanjutkan program tersebut, melestarikan alam, serta mendorong pembangunan lokal yang stabil dan cepat.

Menurut mantan Asisten Gubernur Bali I. Ketut Wija, tuntasnya proyek pembangkit listrik tersebut akan mengubah ketergantungan Bali terhadap impor listrik dan bahan bakar minyak.

Dia berharap, perusahaan Tiongkok seperti CHD akan terus berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Bali, seperti pembangkit listrik, jalan, pelabuhan dan dermaga, dan lain-lain sehingga Bali dapat terus berkembang.

Mengingat kendala ketenagakerjaan di Indonesia, pembangkit listrik tersebut menjaga kegiatan operasional dengan sebaik-baiknya, serta menggunakan hampir 60% kapasitas terpasang pada masa epidemi Covid-19.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

4 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

5 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

6 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

12 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.