Categories: BISNIS

Mengajak Publik Berperan Aktif, LindungiHutan Perkuat Gerakan Lingkungan Lewat Kolaborasi

Semarang, 30 Juni 2025 — Upaya menyelamatkan kawasan pesisir dari dampak krisis iklim tidak bisa dilakukan sendirian. Inisiatif berbasis kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan mitra pendukung menjadi salah satu pendekatan yang semakin penting dilakukan. Di kawasan pesisir Semarang, kelompok warga bernama Kelompok CAMAR menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lokal mampu memperkuat ketahanan lingkungan.

Kelompok CAMAR, singkatan dari Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun, dibentuk oleh masyarakat Desa Tapak, Semarang Utara, yang terdampak langsung oleh abrasi dan banjir rob. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka mulai menanam mangrove di sepanjang pesisir sejak 2012. Dalam beberapa tahun terakhir, aksi mereka diperkuat melalui kerja sama dengan LindungiHutan.

Alih-alih sekadar mengandalkan pendanaan, kemitraan ini menekankan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk relawan, donatur, hingga perusahaan yang ingin berkontribusi pada pemulihan lingkungan. Model kolaboratif ini memungkinkan masyarakat di lokasi terdampak menjadi pelaku utama pemulihan ekosistem.

“Ketika warga yang tinggal di sekitar kawasan pesisir dilibatkan langsung dalam penanaman dan pemeliharaan mangrove, dampaknya jadi lebih terasa dan berkelanjutan,” ujar Yazid, sekretaris Kelompok CAMAR.

Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada kegiatan penanaman pohon, tetapi juga penguatan kapasitas warga, edukasi lingkungan, dan penyediaan ruang bertukar pengetahuan. Bagi LindungiHutan, pendekatan kolaboratif ini menjadi bagian dari visi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan iklim dari akar rumput.

“Penghijauan bukan sekadar soal menanam pohon, tapi bagaimana kita membangun ekosistem sosial dan ekologis yang saling terhubung. Itu hanya bisa tercapai jika masyarakat lokal dilibatkan sebagai mitra sejajar, bukan sekadar penerima bantuan,” jelas juru bicara dari tim LindungiHutan.

Hingga kini, kawasan pesisir Tapak telah menampung lebih dari 170 ribu pohon mangrove hasil kolaborasi berbagai pihak. Selain berdampak secara ekologis, upaya ini turut membuka potensi ekonomi warga melalui wisata edukasi mangrove dan produk olahan hasil hutan.

Dalam konteks krisis iklim yang makin nyata, cerita dari Semarang menjadi pengingat bahwa gerakan lingkungan membutuhkan peran kolektif. Kolaborasi antara publik dan komunitas akar rumput dapat menjadi strategi kuat dalam menjaga masa depan kawasan pesisir dan ekosistem lainnya di Indonesia.

Tentang LindungiHutan

LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 600+ brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 30+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Press release ini telah tayang di VRITIMES
Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

KAI Daop 1 Jakarta Tanggapi Pemberitaan Terkait Kondisi Perlintasan Sebidang di Kalibaru

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menanggapi pemberitaan di media massa terkait…

23 menit ago

Oktober Penuh Kejutan: Promo dan Hadiah Menarik dari EVOS Top Up!

Bulan Oktober ini penuh kejutan dari EVOS Top Up! Buat kamu para gamers dan EVOS…

2 jam ago

BRI Dorong Literasi Keuangan Aparatur Negara Lewat Sosialisasi di Bea Cukai

Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaksanakan kegiatan sosialisasi layanan prima, investasi, dan pinjaman karyawan Briguna di…

5 jam ago

Mengapa Kamu Harus Meminjam di Platform Pinjaman Legal

Akses terhadap layanan keuangan semakin mudah. Hanya dengan beberapa kali klik di ponsel, siapa pun…

5 jam ago

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB…

6 jam ago

DoctorTool, Arummi, dan BNI Agen46 Dukung Bidan Mandiri di Karawang lewat Seminar Digitalisasi, Nutrisi, dan Peluang Kemitraan

PT Medifa Infoyasa Suryantara (DoctorTool), startup teknologi kesehatan yang menyediakan sistem manajemen klinik elektronik dan…

6 jam ago

This website uses cookies.