BALI – Dengan tema “Building Bridges, Connecting Visions”, Mindray sukses menggelar “2022 SEA & SA Mindray Ultrasound Forum” di Bali, Indonesia. Lebih dari 150 peserta asal Indonesia, Filipina, dan Thailand mengikuti forum ini, serta saling berbagi keahlian teknis dan analisis tentang teknologi terdepan di industri.
Di sesi pembukaan forum ini, Mindray meresmikan program multicenter research “Combined Abdominal and Pelvic Ultrasound”, dipimpin dua institusi Principal Investigator (PI): HUGI (Himpunan Uroginekologi Indonesia) dan The Third Affiliated Hospital of Sun Yat-sen University asal Tiongkok.
Pakar terkemuka dari tujuh rumah sakit yang berpartisipasi di Indonesia: RS YPK Mandiri Hospital, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, RSUP Dr. Sardjito Hospital, RSUP Hasan Sadikin Hospital, RSUP Prof. Ngoerah Denpasar Hospital, RSUD Dr. Soetomo Hospital, RSUP Dr. Kariadi Hospital, turut merayakan momen pencapaian ini bersama seluruh tamu undangan.
Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, Ketua HUGI, berkata “Riset ‘Prevalence of Pelvic Floor Disorders (PFD) in Tertiary Care Center in Indonesia’ menunjukkan, prevalensi pasien PFD mencapai 33%.
Sementara, prevalensi Pelvic Organ Prolapse (POP), Urinary Incontinence (UI), dan Fecal Incontinence (FI) masing-masing tercatat sebesar 26,4%, 15,3%, dan 2,5%.
Sebagai catatan, riset PFD masih terbatas di kalangan perempuan di Asia Tenggara, dan terdapat perbedaan dalam perawatan PFD di negara Asia Tenggara.
Kondisi yang berbeda-beda dan kompleks seperti yang terjadi di Asia Tenggara menimbulkan tantangan lain ketika menerapkan panduan yang disusun di negara Barat. Maka, kita membutuhkan komitmen kolaborasi yang baik untuk menyusun panduan spesifik di Asia Tenggara.”
Mengomentari program multicenter research ini, Prof. ZHANG Xinling berkata, “Program ini dilakukan dengan ultrasonografi dalam berbagai aspek. Pertama, kami ingin mengeksplorasi kelayakan pemeriksaan ultrasonografi pada tahap antepartum guna memprediksi metode kelahiran.
Kedua, menganalisis korelasi antara PPUS dan Female Pelvic Floor Dysfunction (FPFD) pada tahap antepartum, intrapartum, dan postpartum. Program ini akan menyusun protokol untuk memprediksi metode kelahiran dan ikut memantau fase kehamilan.
Lebih lagi, program ini mampu mendeteksi abnormalitas struktural dari periodic flow sebelum kemunculan gejala klinis postpartum. Saya menilai, program ini akan membuat perkembangan dalam pengelolaan FPFD yang berdampak pada kehidupan perempuan.”
Setelah program multicenter research diluncurkan, delapan pembicara dari Indonesia, Thailand, Filipina, dan Tiongkok membagikan pengalaman klinis dalam bidang OBGYN dan Radiologi, serta mengulas teknologi inovatif Mindray seperti Smart Pelvic, Smart Planes CNS, V Flow, Sound Touch Elastography, uHIT, didukung demonstrasi produk secara langsung.
Page: 1 2
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.