Categories: BATAM

Nurmian Manalu Dituntut 1 Tahun Penjara di Kasus Penggelapan Aset

BATAM – Kejaksaan Negeri Batam menuntut terdakwa Nurmian Manalu (Isteri kedua) 1 Tahun penjara terkait kasus dugaan penggelapan aset mendiang Benyamin Simorangkir berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atau tanah (Lahan) kosong di komplek Ruko Sinar Bulan, Bengkong, Batam.

Tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) ini dilandaskan pada pasal 372 KUHPidana sebagaimana dalam dakwaan pertama terhadap terdakwa yang dianggap telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penggelapan tersebut.

“Menghukum terdakwa Nurmian Manalu dengan pidana penjara selama 1 tahun dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan,” kata JPU Jaksa saat membacakan tuntuan pada persidangan di Pengadilan Negeri Batam, Senin 5 Agustus 2024.

Pada persidangan sebelumnya, Sharon Lee Mee Chyang (Saksi korban/pelapor/Isteri pertama) ketika memberikan keterangan di persidangan pada tanggal 15 Juli 2024 lalu menjelaskan perihal SHGB atas nama mendiang suaminya Benyamin Simorangkir yang mana sekitar bulan Agustus 2016 lalu telah meninggal dunia.

“Kapan saksi menikah dengan mendiang Benyamin Simorangkir? Apakah ada terregistrasi pernikahan tersebut?,” tanya Jaksa.

Pernikahan antara dirinya dengan mendiang Benyamin Simorangkir, kata Sharon Lee Mee Chyang diselenggarakan pada bulan Desember tahun 1995 di sebuah gereja di Medan dan terregistrasi di Singapura pada tanggal 22 Desember 1995. “Pada saat itu tidak didaftarkan di Indonesia, karena didaftarkan di Singapura. Sekarang sudah didaftarkan di Indonesia sekitar tahun 2016 (Usai mendiang wafat),” jelasnya.

Selanjutnya, perihal ada berapa properti mendiang Benyamin Simorangkir di Bengkong, Batam. Sharon Lee Mee Chyang menyebut ada sebanyak tiga unit. Yakni, dua unit ruko di komplek Ruko Sinar Bulan dan sebidang tanah/lahan kosong di sebelah ruko tersebut. “Tanah kosong (SHGB) itu saja yang dikuasai oleh terdakwa,” jelasnya.

“Kapan mendiang Benyamin Simorangkir membeli lahan tersebut?,” pertanyaan lanjutan Jaksa.

Perihal kapan terjadinya transaksi jual-beli tanah/lahan kosong ini, Sharon Lee Mee Chyang mengaku kurang begitu mengetahui. Akan tetapi, berdasarkan pengakuan mendiang suaminya kepada dirinya pada saat di Singapura ada keinginan membeli tanah/lahan kosong ini sudah lama. Yang dia ingat pada saat itu terjadi di sekitar tahun 2003-2004 lalu.

“Tahun 2003 dia (Mendiang) membeli satu unit ruko. Kemudian, pada tahun 2004 membeli satu unit lagi. Tanah/lahan kosong ini saya tidak tahu. Dia tidak pernah menyebutkan,” jelasnya.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

View Comments

Recent Posts

Wujudkan Transformasi Digital, KAI Logistik Operasikan Command Center sebagai Pusat Kendali Operasional Terpadu

PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), menghadirkan Command…

1 jam ago

Kasus Pemerasan oleh Oknum TNI Terus Disidik, Dandenpom 1/6 Batam Pastikan Lanjut ke Sidang

BATAM - Penyidikan kasus dugaan pemerasan dengan modus penggerebekan fiktif oleh sejumlah oknum anggota TNI…

1 jam ago

Ini 6 Alasan Voice Analytics Penting untuk Call Center Bisnis Anda

Transformasikan tim call center Anda menjadi value center dengan MiiTel, VoIP yang dilengkapi Voice Analytics…

1 jam ago

Yakin Tim Sales Sudah Terapkan NEAT Selling? Coba Cek dengan AI Ini!

Fitur AI Copilot di MiiTel memungkinkan perusahaan untuk memonitor apa saja isi percakapan staf dengan…

2 jam ago

Jaksa Kembalikan Berkas Perkara Korupsi Dermaga Utara Batu Ampar

BATAM - Jaksa Penuntut Umum(JP) Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau mengembalikan berkas perkara 7 tersangka kasus…

3 jam ago

Luxcamp Dieng by Horison Tawarkan Indahnya Menginap di Atas Awan

Wonosobo, 06 November 2025 – LuxCamp Dieng by Horison resmi dibuka pada 6 November 2025 di…

11 jam ago

This website uses cookies.