BATAM – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam triwulan pertama tahun 2019 mencapai Rp 226,16 miliar dari target 1,35 triliun. Capaian ini mengalami peningkatan jika dibanding periode yang sama tahun 2018 lalu yakni Rp 219,5 dari target Rp 1,25 triliun.
“Pada umumnya ada peningkatan,” kata Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Raja Azmansyah, Selasa (2/4).
Lebih spesifik, Raja menyebutkan, pendapatan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) cukup baik. Tahun lalu hanya triwulan pertama hanya tercapai Rp 9,3 miliar dari target Rp 158,5 miliar sementara tahun 2019 ini tercapai Rp 11,8 dari target Rp 165 miliar
“Peningkatan ini mungkin karena kebutuhan masyarakat sendiri yakni adanya transaksi tertertu sehingga harus bayar pajak,” imbuhnya.
Ditanya perihal kemudahan pembayaran PBB yang kini bisa dibayar melalui sejumlah swalayan, ia mengaku peran kemudahan pembayaran baru ini juga andil mendongkrak pendapatan PBB P2. ” Kami memang melihat data pastinya, tapi kami pastikan ini membantu (pendapatan PBB),” kata dia.
Untuk diketahui PBB P2 merupakan salah satu andalan pendapatan daerah Batam. Selain itu, andalan lain yakni Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pendapatan ini juga mengalami kenaikan.
Data BP2RD, triwulan pertama ini BPHTB tercapai Rp 67,44 miliar dari target Rp 380 miliar. Sementara tahun 2018 lalu pada periode yang sama hanya tercapai 62 miliar dengan target yang sama juga.
“Kami harap tren ini dapat terus terjadi,” ujarnya.
Belum lama ini, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan adanya korelasi pendapatan daerah yang baik dengan intensitas pembangunan. Menurut dia, semakin baik pendapatan daerah pembangunan daerah juga akan semakin baik. Sebagai, contoh pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan Pemko Batam saat ini sangat bergantung pada besar kecilnya PAD yang diterima.
“Semakin PAD besar maka jalan akan cepat selesai dan ekonomi tumbuh dengan pariwisata yang akan akan kami kembangkan,” jelasnya.
Maka dari itu, sejumlah sektor pendapatan dipasang alat pencatat transaksi guna menghindari potensi kebocoran.
Ada empat sumber pendapatan yang dipasang tapping box, yakni pajak hotel, pajak parkir, pajak restoran dan pajak hiburan. Rata-rata capaiannya yakni 20 persen di triwulan pertama 2019 ini.
Pajak hotel tercapai Rp 32,55 miliar atau 23,46 persen dari target Rp 138,7 miliar.
Pajak restoran tercapai Rp 26,46 miliar atau 23,63 persen dari target Rp 111,98 miliar.
Sedangkan pajak hiburan tercapai Rp 9,50 miliar atau 23,21 persen dari target Rp 40,94 miliar.
Dan pajak parkir, baru tercapai Rp 2,2 miliar atau 17 persen dari target Rp 13 Miliar. **
Artikel ini telah terbit di batampos.co.id dengan judul https://batampos.co.id/2019/04/04/perbandingan-triwulan-pertama-pad-batam-membaik/
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.