Categories: PENDIDIKAN

Pakar IT SEVIMA: Kampus Harus Digitalisasi jika Tak Ingin Gulung Tikar!

DENPASAR – Pekan ini, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim telah mengumumkan Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Berbasis Prestasi (SNBP) dan Berbasis Tes (SNBT) untuk menyeleksi calon mahasiswa di kampus negeri. Berbagai kampus swasta kini juga telah membuka penerimaan mahasiswa baru.

Sayangnya, calon mahasiswa biasa berebut untuk masuk di kampus tertentu saja. Masih banyak kampus yang kekurangan pendaftar bahkan sampai terancam gulung tikar (bangkrut). Hal ini diungkapkan oleh Wahyudi Agustiono Ph.D, pakar IT dari SEVIMA sekaligus Dosen Senior di Universitas Trunojoyo Madura, sebagai pembicara kunci dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi TIK (Aptikom) pada Jum’at (09/12) sore di Prime Plaza Hotel Sanur Bali.

Wahyudi melihat masalah kekurangan pendaftar berakar dari adanya kampus yang enggan melakukan digitalisasi. Mahasiswa saat ini mencari pengalaman belajar yang tidak hanya memberikan mereka ijazah serta ilmu teori, tapi juga digital skill dan mempraktikkan langsung studi kasus di dunia nyata.

“Kalau tidak mau gulung tikar, transformasi digital harus dilakukan! Digitalisasi juga tidak cukup dicatat (dalam forum ini), tapi harus bisa memberikan impact kepada mahasiswa. Karena mahasiswa kita adalah generasi Z dan Alpha yang menginginkan pengalaman belajar digital. Kampus digital bagi mereka bukan lagi kemewahan, tapi kenormalan bahkan kewajiban!,” tegas Wahyudi dalam forum yang dihadiri Ratusan Pimpinan Perguruan Tinggi tersebut.

Berdasarkan pengalamannya melakukan digitalisasi di lebih dari 700 kampus di Indonesia yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA, Wahyudi kemudian berbagi empat langkah bagi kampus untuk sukses melakukan digitalisasi. Berikut tipsnya:

1. Kembangkan Infrastruktur yang Kokoh tapi Tetap Terjangkau

Wahyudi menyadari bahwa digitalisasi kerap ditakutkan karena biayanya yang dianggap mahal. Hal tersebut menurut Wahyudi memang benar jika setiap kampus harus membuat infrastuktur digital sendiri, seperti membeli server hingga membayar teknisi sendiri.

Namun, kampus juga bisa mengambil alternatif berupa menggunakan sistem yang sudah ada. Inilah tips pertama dari Wahyudi. Ia mengajak kampus untuk memanfaatkan aplikasi digital yang sudah banyak bertebaran di internet. Termasuk, sistem akademik berbasis infrastuktur Cloud (komputasi awan) seperti SEVIMA Platform yang sudah biasa digunakan oleh kampus.

“Dengan menggunakan infrastuktur berbasis Cloud, kini lebih dari 700 kampus yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA tidak perlu beli server karena telah berbasis cloud. Kampus-kampus ini akhirnya menikmati sistem akademik dengan biaya yang sangat murah atau bahkan gratis! Sistem akademik ini juga dapat dengan mudah diakses lewat HP dan Laptop, seperti kita menggunakan sosial media,” ungkap Wahyudi.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

4 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

4 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

5 jam ago

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

5 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

8 jam ago

BP Batam – Kemenhub Gelar Sosialisasi Penyusunan SKP

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bersama Kementerian…

21 jam ago

This website uses cookies.