Categories: NASIONAL

Pakar UPI Usul ke Mendikbud Hapus SMK

Pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Profesor Ace Suryadi, mengusulkan ke Mendikbud Nadiem Makarim agar pemerintah menutup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

SMK tidak diperlukan lagi karena merupakan bagian dari pendidikan dasar.

“Pendidikan vokasi dan profesi sebaiknya dilaksanakan setelah SMA,” kata Ace saat dilansir Swarakepri dari Tempo.co, Kamis (7/11/2019).

Pemerintah masih memiliki program wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun. Tingkatannya meliputi Sekolah Dasar, Menengah, dan Atas. Setelah lulus, kata Ace, siswa bisa melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

Menurutnya, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo sekarang ini pendidikan tinggi vokasi atau keahlian terapan tertentu dan profesi menjadi prioritas. Pendidikan vokasi atau profesi itu bentuknya bisa beragam seperti politeknik, kursus, pelatihan, magang di tempat kerja, dan belajar secara mandiri. “Jadi lulusan SMA jangan berbondong-bondong ke universitas,” katanya, Rabu (6/11/2019).

Akhir dari pendidikan tinggi vokasi atau profesi itu utamanya harus dinilai dengan sertifikasi sesuai dengan standar kebutuhan lapangan kerja. Waktunya tidak harus seperti di SMK selama tiga tahun melainkan bisa dalam hitungan bulan, setahun, sesuai  kebutuhan dunia kerja.

Sekitar 90 persen tamatan SMA menurut Ace seharusnya masuk ke pendidikan seperti itu. Kondisinya dengan perubahan kurikulum yang antara lain memuat materi program pendidikan literasi,  matematika dasar, pengetahuan dasar, kecakapan terpakai (applied skills),  dan pendidikan perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jalur kedua untuk lulusan SMA yaitu pendidikan tinggi akademik.

Rencana perubahan kurikulum pendidikan, ujar Ace, jangan dibuat tergesa-gesa. Dalam setahun ini pemerintah bisa melakukan analisis dan evaluasi kurikulum sekarang bersama universitas. Proses itu diperkirakan bisa rampung dalam setengah tahun kemudian merancang kurikulum anyar. “Mungkin tahun kedua bisa mulai dirancang konten kurikulumnya,” tutupnya.

Sumber: Tempo.co
Editor: Rumbo

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

11 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

1 hari ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.