Kondisi di salah satu sudut Stadion Kanjuruhan di Malang, usai insiden desak-desakan maut pada 1 Oktober 2022. (Foto: VOA/Petrus Riski)
Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian PUPR sedang mengaudit dan merombak puluhan stadion. Langkah itu sesuai perintah Presiden Joko Widodo setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, awal Oktober lalu. Stadion berdaya tampung besar menjadi fokus utama.
SOLO — Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali mengatakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengaudit standar kelayakan stadion di Indonesia, terutama yang digunakan untuk laga Liga 1 hingga Liga 3.
Audit dan perombakan dilakukan menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur pada awal Oktober lalu. Insiden desak-desakan usai laga sepak bola yang menewaskan sedikitnya 125 orang dan melukai 300 lainnya itu menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah.
Menurut Zainuddin, audit akan berdampak pada perombakan infrastruktur, termasuk akses keselamatan penonton.
“Jadi arahan Pak Presiden itu semua lapangan atau stadion yang digunakan untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diaudit. Nah, mana yang diprioritaskan itu tempat-tempat yang penontonnya banyak akan duluan,” kata Amali menjawab pertanyaan VOA di sela-sela kunjungan ke Stadion Manahan di Solo, baru-baru ini.
Amali menambahkan audit stadion tim Liga 1 tidak dilakukan khusus untuk stadion yang bakal digunakan pada Piala Dunia U-20 tahun 2023 mendatang.
Enam stadion bebas audit
Ada enam stadion yang bebas dari audit pemerintah, yaitu Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Stadion Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Stadion Jaka Baring di Palembang dan stadion I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.
Keenam stadion tersebut dibangun atau direnovasi pada 2021 dan telah sesuai standar Federasi Sepak Bola Internasional (Federation Internationale de Football Association/FIFA).
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming meninjau Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah untuk pelaksanaan ASEAN Paragames. (Foto: VOA/ Yudha Satriawan)
Menurut Zainuddin, alur keluar masuk para pemain dan penonton menjadi pertimbangan utama dalam mengevaluasi sistem pertandingan sepak bola tersebut.
Namun, Zainuddin tidak memerinci proses audit puluhan stadion di Indonesia tersebut dan anggaran yang dialokasikan.
Stadion lain yang diaudit untuk pertandingan Liga 1, antara lain stadion Chandrabaga di Bekasi yang berdaya tampung 30 ribu penonton; stadion Maguwoharjo di Yogyakarta yang berkapasitas 30 ribu penonton; stadion Gelora BJ Habibie di Makassar berkapasitas 20 ribu penonton.
Page: 1 2
BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…
KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…
Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…
Setelah kolaborasi antara Hisense dan merek audio kelas atas Devialet, model-model bersertifikat dirilis satu demi…
Industri kuliner di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Cap Cendrawasih, perusahaan produsen bahan makanan asal…
PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap…
This website uses cookies.