Categories: BATAM

Jaga Keamanan Pelayaran, Kapal Patroli KPLP Rutin Awasi Kapal MT Arman 114

BATAM – Kapal Patroli KN Rantos P.210 Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjunguban rutin melakukan pengawasan dan penjagaan  terhadap Kapal MT Arman 114 untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah kerjanya.

Hal ini disampaikan Komandan Kapal Patroli KN Rantos P.210 Aidil Hidayat kepada SwaraKepri saat mendampingi staf ahli Watimpres bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Intelijen, Soleman B Ponto meninjau lokasi Kapal MT Arman 114 pada Selasa 23 Juli 2024 pagi.

“Terkait Kapal MT Arman 114 yang berada di wilayah kerja kita, saat ini sudah ditangani oleh instansi yang mewakili negara. Kita hanya spesifik mengawasi kapal itu berada pada posisi yang aman tidak menimbulkan potensi-potensi yang dapat membahayakan laut atau negara, ataupun di sini banyak kabel-kabel laut ataupun pipa laut,” ujarnya.

Kata dia, secara spesifik mendapat arahkan dari pimpinannya untuk mengawasi keamanan dan keselamatan pelayaran. Sementara untuk teknis, prosesnya sudah ada instansi yang menangani yakni Bakamla RI, KLHK, dan Kejaksaan setelah putusan hakim atas Kasus Kapal MT Arman 114 inkrah.

“Kita hormati dan hargai itu, biarkan proses berjalan,” tuturnya.

Ditanya soal dari data awal berapa jauh kapal MT Arman 114 ini larat dari posisi Lego jangkar yang telah ditentukan oleh pemerintah Indonesia? ia mengatakan data awal pihaknya tidak memplot posisi awal kapal. Akan tetapi, secara kasta mata memang posisi kapal MT Arman 114 ini lebih kurang 1-1,5 mil sudah bergeser dari posisi semula.

“Sebelumnya berada disisi sini (Menunjuk arah tengah laut). Sekarang sudah hampir mendekat ke Tanjung Sengkuang (Daratan),” jelasnya.

Disinggung soal potensi bahaya yang ditimbulkan jika kapal MT Arman 114 ini terus larat digerus arus air laut yang begitu deras? Ia menegaskan bahwa secara umum kapal yang ada di laut dapat menimbulkan pencemaran laut, atau bahaya navigasi (tabrakan).

“Kalau mengganggu alur perairan berarti membahayakan kapal-kapal yang bernavigasi. Kalau kapal tidak melakukan sesuai prosedur yang ada dapat membahayakan lingkungan, punya potensi bisa kebakaran, tumpahan minyak dan sebagainya. Kami selaku KPLP mempunyai tugas mengawasi dan menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran fokusnya pada UU 17/2008 Tentang Pelayaran. Dalam hal ini rutin melakukan kegiatan patroli di wilayah kerja pangkalan penjagaan laut dan pantai,” jelasnya.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

5 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

5 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

6 jam ago

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

6 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

9 jam ago

BP Batam – Kemenhub Gelar Sosialisasi Penyusunan SKP

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bersama Kementerian…

22 jam ago

This website uses cookies.