BERLIN – Pemerintah Jerman akhirnya melegalkan pernikahan sesama jenis, seperti beberapa negara barat lainnya yang juga memberikan hak pada pasangan gay dan lesbian, termasuk untuk mengadopsi.
Sebelumnya, partai-partai sayap kiri sangat mendukung berubahnya kode hukum Jerman yang akhirnya mendukung pernikahan sesama jenis. Para lesbian dan gay sendiri telah diizinkan menjadi pekerja sipil sejak 2001 lalu.
“Saya akan menyarankan semua kantor registri di negara ini untuk meningkatkan jumlah staf,” tutur Renate Kuenast politikus dari partai Hijau.
Sementara itu, sekalipun menolak pernikahan sesama jenis, Kanselir Jerman, Angela Merkel berharap keputusan baru ini bisa membawa perubahan sosial yang positif. Merkel sendiri bersikukuh bahwa pernikahan hanya terjadi antara pria dan wanita.
Sudah jelas, kelompok gay dan lesbian bersorak atas hal ini. Mereka menilai ini sebagai sebuah pengakuan.
“Ini adalah pengakuan yang nyata, sungguh menghangatkan hati,” kata seorang insinyur Prancis Christophe Tetu (46), yang tinggal di Berlin bersama pasangannya Timo Strobel (51).
“Kami berpikir mengadakan pesta, menikah dan menggunakan hak baru kami untuk melindungi hubungan kami,” sambung dia kepada AFP.
Undang-undang pernikahan yang baru ini mungkin mulai berlaku sebelum akhir 2017. Demikian seperti dilansir The Telegraph.
Editor : Roni Rumahorbo
Sumber : The Telegraph/Antaranews.com
Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…
Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…
REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…
Pada Pameran Keamanan Siber Pertahanan Internasional "CYDES 2025", perusahaan keamanan siber Qi An Xin untuk pertama…
This website uses cookies.