Categories: KEPRI

Penangkapan Ikan Secara Ilegal Masih Marak di Perairan Kepri

BATAM-Kapala Seksi Penindakan dan Pengawasan Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam Syamsu mengatakan penangkapan ikan secara illegal masih marak terjadi di perairan Kepulauan Riau.

Hal tersebut diungkapkan Syamsu terlihat dari masih banyaknya kasus penangkapan Kapal Ikan Asing (KIA) di perairan Kepri.

Bahkan sepanjang tahun 2018 lalu PSDKP Batam menangani 41 kasus pencurian dan penangkapan ikan secara illegal yang KIA.

“Kalau dibandingkan dengan tahun 2017 lalu yang totalnya 59 kasus, tentunya ada penurunan. Namun penurunan ini tidak begitu signifikan dan jelas perairan Kepri masih rawan pencurian ikan,” kata Syamsu begitu dilansir dari Kompas.com, Minggu (20/1/2019).

Belakangan, aksi penagkapan ikan dengan cara yang tidak dibenarkan oleh hukum juga kerap dilakukan nelayan lokal. Mereka enggan mengurus izin dan menangkap ikan dengan cara yang salah, yakni menggunakan alat tangkap trawl atau pukat harimau serta pengeboman.

“Untuk kasus yang melibatkan nelayan lokal di tahun 2018 ada 10 kasus, selanjutnya 25 kasus untuk KIA asal Vietnam dan sisanya KIA asal Malaysia,” jelasnya.

Dari sejumlah kasus tersebut, lanjut Syamsu sedikitnya 14 kasus sudah selesai dan selebihnya masih dalam proses.

Sementara tersangka yang diproses sebanyak 68 orang terdiri dari 34 orang awak kapal, 22 orang nahkoda kapal dan 12 orang kepala kamar mesin (KKM) kapal.

Sebanyak 117 orang lainnya adalah pekerja atau anak buah kapal yang prosesnya dipulangkan ke negara asal.

“Kasus-kasus ini tidak semua tangkapan PSDKP. Beberapa kasus limpahan dari Bakamla dan Ditpolair Baharkam Polri,” terang Syamsu.

Lebih jauh Syamsu mengatakan untuk kapal yang kasusnya sudah selesai sebagian sudah ditenggelamkan.

“Sebagian lagi masih menunggu intruksi dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,” pungkasnya.

Sumber : Kompas.com
Editor    : Siska

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

2 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

3 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

9 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

10 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

15 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

16 jam ago

This website uses cookies.