Foto: Princeton Consumer Research
Profesi ini tak sekadar menuntut pekerjanya asal mencium ketiak dan kaki. Lebih dari itu, mereka sebetulnya tengah menguji deodoran.
Untuk itu, gaji yang ditawarkan pun terbilang fantastis. Per tahunnya, para penguji deodoran ini setidaknya bisa mendapatkan USD 2 juta atau sekitar Rp 28 miliar. Itu berarti dalam sebulannya, masing-masing dari mereka akan menerima sekitar Rp 2,3 miliar.
foto: Princeton Consumer Research
Pertanyaannya kemudian, lalu bagaimana cara atau prosedur pengujian deodoran ini? Nah, biasanya produsen akan mengirimkan 10 produk deodoran dengan kekuatan dan konsentrasi yang berbeda.
foto: Princeton Consumer Research
Selanjutnya, tim peneliti pun akan menggunakan kertas berbentuk kerucut dan menempelkannya pada kulit subjek yang telah dioleskan deodoran. Setelah itu, para peneliti pun akan mengendus bau tersebut dan mencatat temuannya dengan skala antara 0 sampai 10.
Lucunya, jika sedang apes para peneliti tersebut bisa mendapatkan orang dengan bau badan yang sungguh tidak mengenakan.
Jadi, gimana? tertarik untuk mencoba pekerjaan yang satu ini?
Sumber: Brilio.net
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…
Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…
BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…
Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…
Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…
Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…
This website uses cookies.