Profesi ini tak sekadar menuntut pekerjanya asal mencium ketiak dan kaki. Lebih dari itu, mereka sebetulnya tengah menguji deodoran.
Untuk itu, gaji yang ditawarkan pun terbilang fantastis. Per tahunnya, para penguji deodoran ini setidaknya bisa mendapatkan USD 2 juta atau sekitar Rp 28 miliar. Itu berarti dalam sebulannya, masing-masing dari mereka akan menerima sekitar Rp 2,3 miliar.
Pertanyaannya kemudian, lalu bagaimana cara atau prosedur pengujian deodoran ini? Nah, biasanya produsen akan mengirimkan 10 produk deodoran dengan kekuatan dan konsentrasi yang berbeda.
Selanjutnya, tim peneliti pun akan menggunakan kertas berbentuk kerucut dan menempelkannya pada kulit subjek yang telah dioleskan deodoran. Setelah itu, para peneliti pun akan mengendus bau tersebut dan mencatat temuannya dengan skala antara 0 sampai 10.
Lucunya, jika sedang apes para peneliti tersebut bisa mendapatkan orang dengan bau badan yang sungguh tidak mengenakan.
Jadi, gimana? tertarik untuk mencoba pekerjaan yang satu ini?
Sumber: Brilio.net
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.