BATAM – Permasalahan lahan kosong yang dijadikan kavling di Bukit Ayu Lestari Perjuangan, Mangsang, Sei Beduk dianggap warga sebagai Fasum dan Fasos belum menemukan titik terang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPRD Kota Batam, Batam Center, Rabu (26/6/2019).
Rapat ini sudah digelar tiga kali oleh DPRD Batam tapi masih belum menemukan titik terang antara BP kawasan, pemilik kavling dan warga setempat. Adapun yang dipermasalahkan oleh warga adalah tanah kavling ini dimiliki oleh salah satu warga Bukit Ayu Lestari Perjuangan yang sudah dilegalkan oleh BP Kawasan.
“Kami dari warga belum dapat menerima kalau lahan kosong/Fasum itu dijadikan lahan Kavling,” ujar Natal Silalahi ketua RT 001/RW 11 Bukit Ayu Lestari Perjuangan.
Permasalah ini diketahui sudah berlangsung selama 10 tahun yang lalu, lahan kosong ini dulunya dipergunakan oleh warga sekitar untuk sarana olahraga dan acara kegiatan adat.
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardianto saat menanggapi keluhan warga meminta pemerintah seharusnya bisa mencarikan solusi terbaik tanpa merugikan pihak-pihak yang ada tentunya.
“Harapan saya pemerintah harus hadir dalam permasalahan lahan ini, kita diskusikan bagaimana persoalan ini bisa diselesaikan dengan aman dan damai,” ujar Budi menanggapi.
Penulis : Shafix
Editor : Rumbo
Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…
Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
This website uses cookies.