BATAM – PT Moya Indonesia mangkir dari rapat dengar pendapat (RDP) yang diagendakan oleh Komisi I DPRD Kota Batam hari ini, Kamis (7/1/2021).
Ketidak hadiran perusahaan pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Batam itu disayangkan oleh Ketua Komisi I, Budi Mardianto.
Pasalnya rapat dengan agenda pembahasan keluhan tagihan air dari para konsumen menjadi batal.
Menurut Budi Mardianto, agenda rapat kali ini tidak hanya mengundang PT Moya melainkan juga BP Batam. Namun kedua pihak tidak menghadiri undangan rapat DPRD Batam.
“Keduanya tidak hadir. Kami menyayangkan sekali,” terang Budi.
Budi juga membeberkan bahwa, ketidakhadiran PT Moya Indonesia yang baru sekitar dua bulan mengelola SPAM ini ternyata tanpa ada pemberitahuan.
Sehingga Budi pun tidak bisa menyampaikan alasan mangkirnya perusahaan yang menjadi bagian dari PT Moya Holdings Asia Limited tersebut.
“Yang jelas kami mengundang memakai surat,” beber politisi PDI P ini.
Sementara BP Batam sendiri, menurutnya meminta untuk penjadwalan kembali RDP tersebut. Namun untuk pelaksanaannya Budi menyebut harus menunggu hasil rapat internal terlebih dahulu.
“Rencana minggu depan karena tidak bisa minggu ini. Tunggu kami rapat internal lagi,” tegasnya.
Sekedar diketahui, pelaksanaan RDP sendiri sempat diundur selama kurang lebih satu jam. Rapat yang awalnya diagendakan pukul 10.00 WIB ini baru dimulai pada pukul 11.00 WIB./Red
Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…
Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…
Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…
Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…
Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…
This website uses cookies.